Lurah Tomang-Ketua RW Larang Warga BAB di MCK Terbuka, Cemar Saluran Kali Gendong
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Kelurahan Tomang bersama pengurus RW 012 menegaskan larangan bagi warga untuk membuang air besar di MCK terbuka yang langsung mengalir ke Kali Gendong, Jakarta Barat.
Aturan itu diberlakukan untuk mencegah pencemaran lingkungan sekaligus mendorong masyarakat menggunakan fasilitas MCK permanen yang sudah tersedia.
Ketua RW 012 Tomang, Ade Wirya, menuturkan pihak kelurahan sudah sejak lama melarang warganya memanfaatkan sungai sebagai saluran pembuangan.
“Sebenarnya, terutama kelurahan Tomang ya, sudah melarang masyarakat untuk buang air besar ke aliran sungai ya, itu kan masuk Kali Gendong ya, dan kita pun sudah mendirikan MCK yang memang permanen. Maksudnya permanen dalam bentuk rumah, tertutup, sudah ada pintu, dan belum lama ini sudah rapi atas bantuan dari donatur perorangan,” kata Ade kepada tvOnenews.com, Sabtu (27/9).
Ia menegaskan, meski masih ada sebagian warga yang belum memiliki WC di rumahnya, penggunaan MCK terbuka tidak lagi diperbolehkan.
“Jadi kalau untuk di situ (MCK terbuka) sebenarnya memang sudah tidak diperbolehkan lagi untuk membuang air besar ya, itu pun tidak dipakai untuk mandi, ataupun tidak dipungut biaya, itulah kalau di situ (MCK terbuka),” ujarnya.
Lurah Tomang, Mansur, juga mengakui keterbatasan lahan membuat pembangunan septic tank komunal sulit direalisasikan.
“Lahan di sini sempit, jalannya kecil, dan rumah-rumah warga berdiri di atas kali. Kalau digali sedikit saja, sudah tembus ke sungai. MCK komunal pun hanya bisa dipakai beberapa rumah, tidak bisa untuk ratusan KK,” ucap Mansur.
Meski begitu, ia memastikan pemerintah setempat sedang mencari solusi.
“Kami tidak tinggal diam. Sudah berbagai cara kami coba, bahkan melibatkan pihak kampus dan ahli. Tapi memang kondisi lapangan jadi penghalang utama. Harapan kami ada solusi yang realistis, entah melalui program komunal yang lebih baik atau alternatif lain seperti rumah susun,” pungkasnya.
Sementara itu, Ade menambahkan, MCK permanen yang ada saat ini sudah kembali berfungsi normal setelah mendapat perbaikan dari donatur.
“Jadi kita ada MCK (tertutup) memang yang di situ, yang di depan memang sudah dibangun MCK, itu sudah lama, kita bangun itu dari dulu zamannya mungkin dari bantuan Trisakti, sampai kemarin ada donatur yang memperbaiki akhirnya, itu kembali normal, bagus dan berfungsi, bisa digunakan sama masyarakat,” jelasnya.
Load more