Tawuran Pelajar Berujung Hilangkan 2 Nyawa di Cikarang Utara Bekasi, Polisi Beberkan Kronologinya
- tvOnenews - Wildan
Bekasi, tvOnenews.com - Aksi tawuran pelajar di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi berujung hilangkan dua nyawa, pada Rabu (24/9/2025) malam. Dalam hal ini, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra, menceritakan kronologi peristiwa tersebut.
Kata dia, insiden itu berawal dari ajakan duel yang tersebar lewat media sosial."Tawuran antar pelajar ini terjadi karena undangan perkelahian di media sosial. Dari keributan di media sosial itu akhirnya mereka bertemu di TKP. Saat bertemu, bentrokan pun tidak terhindarkan,” beber Agta dalam keterangannya, Sabtu (27/9/2025).
Seperti diketahui, dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah pelajar membawa senjata tajam. Akibat insiden itu, dua korban meninggal dunia.
Korban pertama berinisial A (15), pelajar SMAN 1 Karangbahagia yang disebut bergabung dengan geng SMK Puja Bangsa. Ia tewas akibat luka sabetan senjata tajam di bagian dada kiri.
Korban kedua berinisial W (15), pelajar SMK Puja Bangsa, meninggal dunia setelah motor yang dikendarainya menabrak pohon ketika berusaha melarikan diri.
"Korban A meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah sebelumnya dibawa ke klinik. Sedangkan korban W meninggal di tempat akibat kecelakaan tunggal dengan kecepatan tinggi,” beber Agta.
Selain dua korban jiwa, polisi masih mendalami adanya beberapa korban lain. Untuk kasus kecelakaan, penanganan dilakukan Satlantas Polres Metro Bekasi.
Dari hasil penyelidikan, kepolisian sudah mengantongi identitas sejumlah pelaku.
"Total ada empat pelajar yang diduga sebagai pelaku. Tiga dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, sementara satu lainnya dijerat UU Darurat terkait kepemilikan senjata tajam,” jelas Agta.
Dua pelajar sudah berhasil diamankan. Satu di antaranya, berinisial R (anak berhadapan dengan hukum/ABH), ditetapkan tersangka pengeroyokan. Sementara seorang lainnya dikenakan pasal kepemilikan senjata tajam.
"Dua nama lainnya masih dalam pengejaran. Kami terus lakukan pemeriksaan dan pendalaman," jelasnya.
Bahkan ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan keluarga terhadap anak-anak agar tidak terjerumus dalam aksi tawuran.
"Karena tawuran ini berawal dari janjian di media sosial dan terjadi di atas jam 18.00, kami imbau orang tua untuk lebih ketat mengawasi aktivitas anak-anak. Jika di atas jam tersebut mereka masih di luar rumah, sebaiknya ditanyakan dan diawasi kembali,” pungkasnya. (aag)
Load more