Emiten Prajogo Pangestu CUAN Melesat, Muncul Rekomendasi Buy on Weakness
- Bareksa
Jakarta, tvOnenews.com – Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), emiten energi milik konglomerat Prajogo Pangestu, kembali menjadi sorotan di pasar modal. Dalam beberapa pekan terakhir, CUAN menunjukkan tren kenaikan signifikan yang membuatnya menjadi salah satu saham paling diperhatikan investor.
Pada perdagangan Senin (22/9/2025), saham CUAN ditutup menguat 4,7% ke level Rp 1.665 per saham. Kenaikan ini menambah catatan positif di mana dalam sepekan terakhir saham CUAN sudah melesat 10,6% dan sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) melonjak hingga 50%.
Melihat tren tersebut, muncul rekomendasi buy on weakness untuk saham CUAN. Investor dinilai bisa mulai masuk di level Rp 1.500–1.550 per saham, dengan target harga jangka pendek Rp 1.690–1.700. Sementara itu, batas aman (stop loss) disarankan di kisaran Rp 1.450–1.455 jika harga mengalami koreksi.
Prospek Didukung Diversifikasi Bisnis
Selain faktor teknikal, prospek CUAN juga ditopang oleh fundamental perusahaan. Petrindo Jaya Kreasi tengah memperkuat diversifikasi usahanya, tak hanya di sektor tambang batu bara tetapi juga merambah tambang emas dan silika. Diversifikasi ini diyakini mampu mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada satu komoditas.
CUAN juga menjalankan strategi integrasi vertikal yang dinilai bisa meningkatkan efisiensi rantai pasok. Langkah ini memberi keyakinan pada investor bahwa perseroan memiliki fondasi kuat untuk memperluas bisnisnya.
Tak hanya itu, saham CUAN juga resmi masuk ke dalam indeks MSCI, sebuah indeks bergengsi yang menjadi acuan investor global. Masuknya CUAN ke indeks ini dinilai dapat memperbesar eksposur internasional sekaligus membuka peluang arus dana asing masuk ke saham tersebut.
Kinerja Keuangan dan Tantangan
Dari sisi kinerja, CUAN mencatatkan pendapatan sebesar US$ 462 juta atau naik 49% year on year (yoy). Pertumbuhan terutama ditopang segmen pertambangan yang naik 31%, engineering & construction naik 73%, serta jasa yang melonjak 162%.
Meski begitu, perusahaan menghadapi tantangan pada margin. Laba kotor turun 28% yoy akibat beban pokok pendapatan yang melonjak 70%. Kondisi ini menekan margin laba meski beban operasional berhasil ditekan. Laba bersih CUAN bahkan merosot 93% yoy menjadi US$ 1,95 juta.
Namun, akuisisi strategis terhadap Grup Hafar dan HBS diperkirakan mampu memperkuat skala operasional. Akuisisi ini diharapkan mendorong pemulihan profitabilitas dalam jangka menengah hingga panjang.
Valuasi dan Target Harga
Dengan harga Rp 1.625 saat riset terakhir, CUAN diperdagangkan pada EV/EBITDA 87,85 kali dan PBV 36,5 kali. Berdasarkan pendekatan valuasi blended, nilai wajar saham CUAN ditaksir mencapai Rp 1.790 per saham.
Dalam skenario lebih optimistis, target harga bahkan bisa menembus Rp 2.350 per saham dengan asumsi pertumbuhan agresif dan dukungan faktor eksternal, termasuk arus dana asing serta akuisisi strategis berikutnya.
Risiko yang Perlu Dicermati
Meski prospek cerah, investor tetap perlu waspada terhadap sejumlah risiko. Antara lain biaya operasional yang tinggi, volatilitas harga komoditas, potensi hambatan dalam diversifikasi dan integrasi bisnis, hingga regulasi yang bisa menekan margin.
Di sisi lain, tingginya sentimen spekulatif di saham ini juga berpotensi menimbulkan volatilitas harga yang cukup tajam.
Buy on Weakness Jadi Strategi
Dengan tren kenaikan yang solid, diversifikasi bisnis yang agresif, serta katalis positif dari masuknya ke indeks MSCI, CUAN masih menjadi incaran banyak investor. Rekomendasi buy on weakness dinilai tepat bagi mereka yang ingin memanfaatkan momentum koreksi harga untuk masuk ke saham ini.
Jika tren penguatan berlanjut, CUAN berpotensi tetap menjadi salah satu saham unggulan di sektor energi dan tambang sepanjang 2025. (nsp)
Load more