Profil Lengkap dan Kekayaan Indra Utoyo, Mantan Bos Allo Bank Terseret Korupsi Rp744 Miliar
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Nama Indra Utoyo, mantan Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), mendadak menjadi sorotan publik setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan korupsi pengadaan mesin electronic data capture (EDC) di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Kasus yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu disebut menimbulkan kerugian negara hingga Rp744,5 miliar.
Penetapan tersangka membuat Indra Utoyo memilih mundur dari jabatannya di Allo Bank pada 10 Juli 2025. Posisinya kini digantikan sementara oleh Ari Yanuanto Asah sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama.
Namun di balik status hukumnya, jejak karier dan kekayaan Indra Utoyo menarik perhatian publik.
Profil Singkat Indra Utoyo
Indra Utoyo dikenal sebagai sosok berpengalaman di dunia teknologi dan perbankan. Ia menempuh pendidikan sarjana teknik telekomunikasi di Institut Teknologi Bandung (1980–1985), lalu melanjutkan studi master di Imperial College London (1993–1994), hingga meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia (2015–2019).
Kariernya dimulai di PT Telkom Indonesia, tempat ia mengabdi lebih dari 16 tahun. Berbagai posisi strategis pernah diembannya, mulai dari Chief of IS Center, CIO, hingga Chief of Innovation and Strategy Officer (CSO). Ia juga sempat menjadi Komisaris MDI Ventures, perusahaan modal ventura milik Telkom.
Pada 2017, Indra meniti karier di sektor perbankan dengan bergabung ke BRI sebagai Direktur Digital, Teknologi Informasi, dan Operasi. Lima tahun berselang, tepatnya pada 2022, ia diangkat menjadi Direktur Utama Allo Bank melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Kekayaan Indra Utoyo
Sebagai pejabat yang lama berkarier di BUMN, Indra tercatat aktif menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Arsip e-LHKPN menunjukkan ia melaporkan kekayaannya hingga 12 kali sejak 2001.
Kekayaan Indra melonjak signifikan dalam dua dekade. Dari sekitar Rp1 miliar pada 2001, hartanya meningkat menjadi Rp123,2 miliar pada 2020, dan terakhir mencapai Rp156,15 miliar pada Maret 2022.
Berikut rincian LHKPN terakhir Indra Utoyo:
-
Tanah dan bangunan: Rp91,5 miliar
-
Alat transportasi dan mesin: Rp2,89 miliar
-
Surat berharga: Rp55,01 miliar
-
Kas dan setara kas: Rp6,74 miliar
-
Total kekayaan: Rp156,15 miliar
Indra diketahui memiliki 24 bidang tanah dan bangunan yang seluruhnya diklaim dari hasil sendiri. Aset tersebut tersebar di Jakarta Selatan, Tangerang, Bandung, Bandung Barat, Cimahi, hingga Denpasar, dengan luas mulai dari 119 meter persegi hingga 50.000 meter persegi.
Selain itu, ia juga memiliki koleksi kendaraan mewah dan motor, antara lain:
-
Toyota Alphard 2.5G (2019) Rp900 juta
-
Mercedes Benz E399 (2017) Rp900 juta
-
Mini Cooper F55 (2017) Rp525 juta
-
Toyota Fortuner (2016) Rp400 juta
-
Honda Freed (2012) Rp120 juta
-
Honda PCX (2018) Rp21 juta
-
Yamaha Vega dan Mio dengan nilai bervariasi
Sorotan Publik
Penetapan tersangka membuat profil dan kekayaan Indra Utoyo semakin disorot. Namanya kini masuk dalam daftar pejabat bank BUMN dan swasta yang diduga terlibat kasus EDC BRI bersama empat tersangka lain, termasuk dua mantan pejabat tinggi BRI dan dua direktur perusahaan vendor.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan nilai kerugian negara yang sangat besar dan figur-figur ternama di dunia perbankan nasional. (nsp)
Load more