Soal Anggaran Penataan RW Kumuh Rp317,8 Miliar, Ketua RW 004: Kalau Cuma Ngecat Tidak Sampai ke Permasalahan
- istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua RW 004 Kelurahan Kenari, Andi (57) angkat bicara soal target Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) untuk melakukan penataan 55 RW kumuh, dengan dana mencapai Rp317,8 miliar.
Andi mengungkapkan bahwa, jika dana yang diberikan Pemprov DKI untuk sekadar pengecatan jalan hingga penanaman pot, tidak akan menyelesaikan permasalahan.
“Kalau saya sih, kalau cuma buat ngecat-ngecat, terus pohon-pohon gitu gak nyampe ke permasalahan, (menaruh) pot? kita jalan sempit, tambah lagi pot-pot gitu. Kan tambah sempit aja kalai menurut pandangan saya, cat-cat jalan itu kan juga kena hujan abis. Terus apa gitu untuk meningkatkan kualitas orang yang bermukim itu apa?,” kata Andi, saat ditemui, Selasa (23/9/2025).
“Cuma buat nyenengin mata orang lewat? Wah ada cat-cat Ada kampung warna-warni, terus pot-pot gitu, ditabrak motor rusak, ditabrak mobil rusak terus nanti ribut. Itu yang enggak mau dirubah tuh dari zaman dulu kayak gitu,” jelas Andi.
Lebih lanjut Andi mengatakan bahwa masalah yang perlu diselesaikan di lingkungannya yakni soal sampah. Andi menyebutkan masalah sampah sangat penting untuk masyarakat dan juga petugas pengangkut sampah.
Dirinya menceritakan saat masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjhaja Purnama, di lingkungannya sempat ingin dibuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS), namun belum terlaksana.
“Sampah tuh sampah, di jalan itu dari zaman dulu waktu itu sama Ahok mau pindahin ke belakang ini, nah jalan yang buntu ini mau terobos, mau dibikinlah TPS itu akhirnya Itu kan enak kalau di depannya,” tuturnya.
“Saya juga mau nih tukang sampah itu zaman Ahok udah dimintain KTP, KK mau dikasih kehormatan kaya PPSU gitu. Sekarang enggak ada. Sekarang dia tiga gerobak sampai sana (tempat pembuangan) tuh bukan ditinggal sama dia, tapi suruh naikin ke truk setiap hari. Orang mah perhatiin apa kek, Daripada naikin gaji RT/RW mendingan naikin mereka,” sambung Andi.
Selain itu menurutnya dana tersebut juga dapat dialihkan untuk pendidikan sekolah hingga pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK). Hal ini lantaran masih adanya anak putus sekolah hingga 2-3 persen rumah warganya masih ada yang belum memiliki MCK.
“Jadi intinya ya kita berharap, sebetulnya tinggal pak gubernurnya aja lah. Kan apa-apa yang dicita-citakan waktu kampanye segala macam kan semua bagus. Ya jadi dia ini adil kepada masyarakat,” terang Andi.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) menargetkan penataan 55 RW kumuh sepanjang tahun 2025.
Penataan ini dilakukan secara bertahap di lima wilayah kota administrasi, dengan fokus pada peningkatan kualitas sarana, prasarana, dan utilitas permukiman.
Berdasarkan data LOKASI CIP 2025 yang diterima tvOnenews.com, Senin (22/9/2025), kawasan kumuh yang menjadi prioritas penanganan tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Di Jakarta Pusat, terdapat sepuluh RW yang masuk program penataan, di antaranya RW 003 dan 004 Kelurahan Gunung Sahari Utara, RW 003 dan 007 Kelurahan Kemayoran, RW 004 dan 005 Kelurahan Kebon Kosong, RW 004 Kelurahan Gunung Sahari Selatan, RW 002 Kelurahan Cempaka Baru, RW 004 Kelurahan Kenari, hingga RW 001 Menteng.
Jakarta Utara fokus pada wilayah pesisir dengan tiga RW, yakni RW 004 Kapuk Muara, serta RW 009 dan 015 Kelurahan Pejagalan.
Sementara di Jakarta Barat, jumlahnya paling banyak dengan sedikitnya 17 RW. Penanganan mencakup RW 007 hingga 010 di Kelurahan Cengkareng Barat, RW 001, 003, 004, dan 005 di Kelurahan Kamal, RW 002 dan 004 Rawa Buaya, hingga RW 003 Kota Bambu Selatan. RW 010 Semanan, RW 008 Tegal Alur, RW 001 Kelurahan Semanan, RW 011 Kapuk, terakhir RW 003 dan 011 Kelurahan Cengkareng Timur.
Di Jakarta Selatan, kawasan padat seperti RW 002 dan 007 Kelurahan Karet Kuningan, RW 001, 002, dan 005 Kelurahan Karet, RW 001 dan 013 Menteng Dalam, RW 001, 004, 005 Kuningan Timur, hingga RW 002 dan 005 Kelurahan Manggarai Selatan.
Untuk Jakarta Timur, terdapat 14 RW, di antaranya RW 004 dan 010 Kelurahan Cipinang, RW 003, 004, dan 009 Pekayon, RW 001, 002, 003, 004, dan 011 Pondok Kopi, hingga RW 005, 007, dan 008 Penggilingan.
Program ini menyasar perbaikan jalan lingkungan, drainase, jembatan antar kampung, penerangan jalan umum, hingga penyediaan fasilitas MCK komunal.
Pemprov menegaskan penataan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup warga tanpa menggusur mereka dari lingkungan tempat tinggal.
Dengan total 55 RW ditangani di tahun 2025, pemerintah berharap masalah kawasan kumuh dapat dikurangi secara signifikan menuju target penataan seluruh RW kumuh Jakarta pada 2026.
Total anggaran yang disiapkan tahun 2025 mencapai Rp317,8 miliar, dengan target penataan 55 RW kumuh yang tersebar di enam wilayah kota/kabupaten administrasi. (ars/aag)
Load more