Pengurus Baru ILUNI UI Resmi Dilantik, Pramudya Tegaskan Independensi: Bukan Partai, Tapi Alumni Harus Ada di Semua Tempat
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) resmi melantik jajaran kepengurusan periode 2025-2028 dalam sebuah upacara di Makara Art Center, Universitas Indonesia, pada Sabtu (20/9).
Pelantikan ini menjadi tindak lanjut mandat Musyawarah Nasional ILUNI UI yang sebelumnya menetapkan Ketsia Ximena Sihotang sebagai Ketua Dewan Pertimbangan dan Pramudya A. Oktavinanda sebagai Ketua Umum.
Kegiatan tersebut turut disaksikan langsung oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa ILUNI UI memiliki peran penting sebagai mitra strategis universitas dalam kontribusi nyata bagi bangsa.
“Alumni UI harus bisa memberikan impact bagi Alumni UI yang berkarier. Mari kita rapatkan barisan dan kita bantu Alumni tersebut agar bisa mencapai puncak. Dan saya nyatakan sekarang, bahwa seluruh alumni kita adalah duta-duta besar Universitas Indonesia,” ujar Rektor UI, dikutip Minggu (21/9/2025).
Ketua Umum ILUNI UI, Pramudya A. Oktavinanda, menegaskan kembali bahwa ILUNI UI hadir bukan untuk politik praktis, melainkan sebagai wadah independen yang berfungsi mendukung alumni, almamater, dan bangsa. Ia menekankan pentingnya persatuan, sinergi, serta jejaring lintas sektor.
“Penting buat saya menyampaikan pesan untuk bersatu, untuk bersinergi, untuk berjejaring dengan baik. Karena alumni kita sedang di mana-mana. Saya sudah sering bilang dalam kampanye juga. UI tidak punya partai. UI juga tidak akan pernah bikin gerakan politik baru," ujar Pramudya.
"Tapi seluruh alumninya harus ada di semua tempat. Harus ada di pemerintahan. Harus ada di setiap partai. Harus ada di berbagai perusahaan, BUMN, swasta, APH. Harus ada semuanya. Karena itulah modal besar kita. Alumni kita ada 500 ribu,” jelas Pramudya.
Ia menargetkan dalam tiga tahun ke depan, kiprah ILUNI UI dapat dirasakan lebih nyata. Dua program utama yang akan digulirkan adalah pemutakhiran database alumni secara komprehensif serta peningkatan tata kelola organisasi agar lebih profesional dan saling mendukung.
"Jadikan winning itu sebagai bagian dari ambisi moral. Karena kalau kita mau berbuat kebaikan, dan kerjaan kita lebih banyak berantem internal, kerjaan kita lebih banyak menilai sesama dari kita, alih-alih kita bekerja sama dan bersatu, maka gerakan ataupun organisasi yang sedang kita bangun tidak akan pernah sukses. Dan ini menurut saya satu penting. Make winning as part of your moral ambition,” tegasnya.
Load more