Mengenal Ranpur Terbaru TNI AD ‘Tank Harimau’, Punya Kemampuan Jarak Jelajah 600 Km hingga Isi Amunisi Tanpa Bantuan Manusia
- tvOnenews/A.R Safira
Jakarta, tvOnenews.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menampilkan sejumlah alutsista dalam acara Pameran Alutsista dalam rangka menyambut HUT Ke-80 TNI tahun 2025, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Sabtu (20/9/2025).
Salah satunya yang dipamerkan yakni kendaraan tempur (Ranpur) terbaru milik matra TNI Angkatan Darat (AD), yaitu ‘Tank Harimau’.
Berdasarkan pantauan tvOnenews.com, kendaraan ini diletakkan dalam stand milik ‘Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI AD’.
Bintara Kendaraan Tempur di Kendaraan Tempur Harimau, Sesan Kepala (Serka), Apriyanto menerangkan bahwa Indonesia memiliki 18 unit Tank Harimau yang diletakkan di sejumlah lokasi.
“Produksinya tahun 2019, sampai di Indonesia tahun 2021. Di Indonesia ada 18 unit. Sebarannya 6 unit di Palembang, 9 di Kalimantan, 3 di Pusdiklat Bandung,” kata Apriyanto, di Monas, Sabtu (20/9/2025).
“Udah (pernah digunakan). Jadi kita di kavaleri Indonesia sudah disebar di seluruh Indonesia, yang pertama ada di Palembang Yonkav 5, kemudian ada di Yonkav 13 ada di Kalimantan IKN, kemudian ada 3 unit lagi di Pusdiklat Padalarang, Bandung,” sambungnya.
Sementara itu Apriyanto menyebutkan bahwa tank dengan berat 30 Ton, memiliki tinggi 2,52 meter, panjang 7 meter, dan lebar 3,2 meter ini merupakan hasil kerja sama antara Indonesia (PT Pindad) dengan Turki (FNSS).
Adapun Apriyanto menjelaskan kerja sama yang dijalni Turki yakni mengenai teknologi atau dikenal dengan istilah TOT (tranfer of teknologi).
“Jadi kita Indonesia mencuri teknologi dari Turki sambil belajar. Jadi ada 10 unit waktu itu dibikin di Turki, kemudian 8 unit dibuat di Indonesia di Pindad. Jadi ada 10 unit udah jadi dikirim kesini, 8 unit dirakit dibuat di Indonesia di Pindad,” tuturnya.
Tank ini memiliki kecanggihan dapat mengisi amunisi tanpa membutuhkan manusia.
“Kecanggihannya yang pertama senjata utamanya kaliber 105 kemudian dilengkapi dengan otomatic loader, jadi pengisian amunisinya tidak menggunakan orang, tinggal menggunakan tombol, pencet dan masuk amunisi, jadi lebih cepat dalam melaksanakan penembakan,” terang Apriyanto.
Kemudian keunggulan lainnya yakni sparepart tank mudah dicari lantaran pembuatannya di Indonesia. Tank ini juga memiliki kecepatan maksimal 70 kilometer/jam, dapat melewati rintangan miring 30 persen, tanjakan 60 persen, rintangan parit 2 meter, jarak jelajah 600 kilometer.
Sementara itu mengenai otomotif, mesin tank ini CAT 13, 711 HP, tenaga mesin 23,7 hp/ton, bahan bakar HSD, transmisi otomatis, kapasitas BBM 540 liter.
Persenjataan utama 105 mm, jarak capai lebih dari 5.000 meter tergantung jenis munisi, jarak efektif 3.000 mm, coax/PSU MAG 58 Kal. 7,62 mm.
Lebih lanjut Apriyanto menyebutkan bahwa tank ini digunakan untuk Batalyon Kavaleri lantaran Kavaleri merupakan pasukan paling depan penggempur utama.
Untuk kru Ranpur Tank Harimau ini terdiri dari 3 orang yang diantaranya satu orang sebagai driver, satu sebagai gunner dan satu sebagai commander.
“Kita memiliki semboyan tridaya sakti, daya gempur, daya gerak dan daya lindung lapis baja, karena kita geraknya cepat kemudian bisa berlindung di dalam lapis bajanya kemudian daya gempur nya besar karena senjata kita senjata berat,” jelas Apriyanto.
Dalam pembuatan tank ini, Apriyanto mengaku ikut berperan sebagai tim design review dan terjun langsung ke Turki.
“Jadi kan saya sebagai user saya harus tau keinginan tank ini seperti apa? mungkin kursinya seperti apa? penglihatannya seperti apa? kemudian cara mengoperasionalkannya seperti apa? Jadi harus ada masukan dari user, Pindad menggandeng Kavaleri TNI sebagai user ikut kesana supaya tidak ada kesalahan pada saat mendesign,” terang Apriyanto. (Ars)
Load more