ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Keluarga Sebut Aktivis Gejayan Memanggil Syahdan Husein Mogok Makan Selama di Rutan, Polda Metro Angkat Bicara

Aktivis Gejayan Memanggil itu juga disebut dipersulit saat hendak bertemu keluarga.
Jumat, 19 September 2025 - 15:08 WIB
Keluarga Sebut Aktivis Gejayan Memanggil Syahdan Husein Mogok Makan Selama di Rutan, Polda Metro Angkat Bicara
Sumber :
  • dok.Polda Metro Jaya

Jakarta, tvonenews.com – Polisi angkat bicara soal Syahdan Husein yang disebut mogok makan sejak 11 September 2025 di dalam tahanan Polda Metro Jaya. Aktivis Gejayan Memanggil itu juga disebut dipersulit saat hendak bertemu keluarga.

Polda Metro menegaskan kabar tersebut tidak benar dan menuding informasi itu hanya isu liar yang menyesatkan publik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, menyatakan komitmen Kapolda Metro jelas, hak-hak tahanan dijaga, mulai dari kesehatan, komunikasi dengan keluarga, hingga beribadah.

“Tidak benar itu ada isu mogok makan. Akses pendampingan dari keluarga maupun penasihat hukum sangat terbuka. Komitmen kami jelas, semua hak tersangka kami penuhi,” tegas Ade Ary, Jumat (19/9/2025).

Dalam kesempatan sama, Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali, bahkan menyebut tudingan itu bisa dipatahkan dengan bukti CCTV yang merekam aktivitas tahanan 24 jam.

“Makanan tiga kali sehari selalu habis, tidak ada yang tersisa. Kami cek dengan ahli gizi. Kalau keluarga titip makanan pun, setelah diperiksa, langsung kami berikan. Jadi kalau ada yang bilang mogok makan, itu jelas fitnah,” kata Dermawan.

Keluarga Sebut Aktivis Gejayan Memanggil Syahdan Husein Mogok Makan Selama di Rutan, Polda Metro Angkat Bicara
Keluarga Sebut Aktivis Gejayan Memanggil Syahdan Husein Mogok Makan Selama di Rutan, Polda Metro Angkat Bicara
Sumber :
  • dok.Polda Metro Jaya

 

Ia juga menepis kabar kunjungan dipersulit. Menurutnya, baik keluarga maupun kerabat yang datang selalu diberikan kesempatan menjenguk asal sesuai aturan waktu.

“Kunjungan dibuka Senin sampai Kamis, pukul 09.00–15.00. Jadi sekali lagi, informasi sulit untuk membesuk, saya Direktur Tahti memastikan tidak benar. Karena kami selalu memberikan peluang kepada keluarga inti, keluarga dekat. Bahkan sahabat-sahabat mereka yang ingin berkunjung itu kami berikan peluang," tegasnya.

Sementara Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes dr. Martinus Ginting, menambahkan seluruh tahanan selalu diperiksa kesehatannya secara rutin.

“Hari ini saja ada 72 orang kami periksa. Tim medis kami lengkap, ada dokter dan perawat. Kalau ada keluhan, langsung ditangani,” ujarnya.

Dengan penegasan ini, Polda Metro Jaya memastikan tidak ada perlakuan sewenang-wenang. Isu mogok makan dan pembatasan akses keluarga disebut hanya kabar tak berdasar yang berpotensi menyesatkan opini publik.

Sebelumnya, Keluarga aktivis Delpedro Marhaen dan Syahdan Husein mengungkapkan kesulitan mereka menjenguk dua tahanan politik tersebut di Polda Metro Jaya.

Selain akses yang dipersulit, kondisi fisik dan psikis keduanya disebut kian mengkhawatirkan.

Delpiero Hegeliean, kakak kandung Delpedro, menuturkan adiknya mengalami penurunan berat badan selama hampir dua pekan ditahan.

“Kondisi Delpedro di dalam, untuk fisik dia sehat, tapi ada penurunan berat badan. Yang bisa dia lakukan hanya membaca, bahkan untuk menulis pun susah karena tidak diberikan akses. Padahal dia ingin menyelesaikan tesisnya,” ujar Delpiero di Polda Metro Jaya, Rabu (17/9/2025).

Ia juga mengeluhkan keluarga dipersulit untuk membesuk.

“Hari ini, baru hari ini lagi kami dipersulit untuk masuk, harus ada izin dari penyidik,” tambahnya.

Delpiero menegaskan, keluarganya tidak ingin “mengemis ampun” kepada pemerintah, melainkan meminta proses hukum yang adil.

“Delpedro dan kawan-kawan tidak bersalah. Jika memang tidak bersalah, tolong segera dilepaskan. Mereka punya hak asasi manusia. Demokrasi tidak bisa tumbuh dari balik penjara,” tegasnya.

Syahdan Mogok Makan Sejak 11 September

Sementara itu, Sizigia Pikhansa, kakak Syahdan Husein, mengungkap kondisi serupa dialami keluarganya. Ia mengatakan sejak awal penangkapan, keluarga tidak diberi informasi resmi oleh kepolisian.

“Dari pertama ditangkap, keluarga tidak mengetahui apapun, tidak dikabari, tiba-tiba jadi tersangka. Akses untuk bertemu pun dihalang-halangi. Itu memengaruhi psikis Syahdan, karena ia tidak mendapat pendampingan emosional dari keluarga maupun kuasa hukum,” kata Sizigia.

Lebih jauh, ia menyampaikan kabar bahwa Syahdan telah mogok makan sejak 11 September sebagai bentuk protes.

"Berarti sudah seminggu ini Syahdan mogok makan. Ia bilang akan terus mogok sampai seluruh tahanan politik dibebaskan,” ujarnya.

Menurut Sizigia, aksi mogok makan juga diikuti oleh 16 tahanan lain. Mereka bahkan membuat surat terbuka kepada DPR dan Presiden Prabowo Subianto untuk memprotes penangkapan para aktivis.

“Adik saya itu bukan provokator. Dengan kondisi Indonesia saat ini, siapa yang butuh provokator untuk marah? Semua orang bisa merasakan. Mereka hanya menyuarakan suara rakyat,” pungkasnya.

(rpi/nba)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT