Pramono Sebut Jakarta Banjir Karena Sampah, Begini Kondisi Sampah di Pintu Air Manggarai
- Tim tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Jakarta sebagai kota megapolitan tidak bisa lepas dari bencana banjir acapkali hujan mengguyur.
Pernyataan tersebut pun dibenarkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Akan tetapi, saat tim tvOnenews.com kunjungi salah satu pintu air yang berada di Jakarta, yakni kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (18/9/2025), tidak terlihat banyak sampah yang menumpuk.
Air kecoklatan tersebut mengalir tenang, dengan beberapa sampah yang menumpuk tertahan pada pelindung air berwarna biru.
Antara lain, sampah itu beberapa kotak berbahan styrofoam yang kerap digunakan sebagai wadah penyimpanan ikan.
Selain itu tumpukan sampah yang dibungkus plastik juga terlihat tertahan oleh pelindung. Selebihnya seperti batang kayu atau ranting pohon yang tersangkut.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan penyebab banjir di ibu kota tidak bisa sepenuhnya dikaitkan dengan kiriman air dari wilayah hulu. Ia menyampaikan hal ini menanggapi pernyataan anggota Komite II DPD asal Jawa Barat, Alfiansyah Komeng, yang menyebut daerahnya kerap disalahkan setiap kali Jakarta dilanda banjir.
“Ada tiga penyebab banjir di Jakarta. Pertama, memang ada air kiriman dari daerah hulu yang terkena dampak deforestasi atau faktor lain. Namun, selain itu ada banjir lokal yang disebabkan oleh penumpukan sampah dan kurangnya perawatan di wilayah Jakarta sendiri,” ujar Pramono, Rabu, 17 September 2025.
Pramono menekankan pentingnya melihat persoalan banjir secara menyeluruh. “Kalau hanya menyalahkan satu pihak, menurut saya kurang tepat. Kita harus lihat secara menyeluruh, termasuk fenomena air rob yang juga memberi dampak,” tuturnya.
Ia memastikan, Pemprov DKI kini berfokus pada upaya penanggulangan banjir yang terintegrasi. Salah satu langkah konkret adalah menyiagakan lebih dari 600 pompa air di berbagai titik.
“Dengan pompa-pompa yang kami miliki dan terus kami siagakan, saat banjir melanda Jakarta biasanya cepat surut,” jelas Pramono. (agr/ree)
Load more