ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Berita Foto: Ojol Gelar Aksi di DPR, Tuntut Komisi Maksimal 10 Persen dan Hapus Sistem Driver Prioritas

Pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025). Dalam aksi ini, para pengemudi menyuarakan sejumlah tuntutan terkait kebijakan perusahaan aplikasi transportasi online yang dinilai merugikan mitra driver.
Rabu, 17 September 2025 - 20:28 WIB
Berita Foto: Ojol Gelar Aksi di DPR, Tuntut Komisi Maksimal 10 Persen dan Hapus Sistem Driver Prioritas
Sumber :
  • tvOnenews.com/Julio saputra

Jakarta, tvOnenews.com — Pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025). Dalam aksi ini, para pengemudi menyuarakan sejumlah tuntutan terkait kebijakan perusahaan aplikasi transportasi online yang dinilai merugikan mitra driver.

Dalam orasinya menegaskan bahwa penghasilan mitra driver semakin tertekan akibat potongan komisi yang terlalu besar. Oleh karena itu, mereka menuntut agar pemerintah menekan perusahaan aplikasi untuk menetapkan potongan komisi maksimal 10 persen dari setiap perjalanan.

Berita Foto: Ojol Gelar Aksi di DPR, Tuntut Komisi Maksimal 10 Persen dan Hapus Sistem Driver Prioritas
Berita Foto: Ojol Gelar Aksi di DPR, Tuntut Komisi Maksimal 10 Persen dan Hapus Sistem Driver Prioritas
Sumber :
  • tvOnenews.com/Julio saputra

 

Selain itu, para pengemudi juga menolak keberadaan sistem driver prioritas yang dianggap diskriminatif dan menciptakan kesenjangan di antara sesama mitra. “Kami ingin sistem ini dihapus karena merugikan driver yang tidak mendapatkan prioritas order. Semua driver seharusnya mendapat kesempatan yang sama,” ujar Igun.

Tak hanya itu, massa aksi juga menolak sistem kerja berbasis “slot” yang diterapkan oleh beberapa perusahaan aplikasi. Sistem ini disebut sebagai bentuk “perbudakan digital”, karena driver dipaksa membeli atau mengisi slot tertentu agar bisa mendapatkan order dengan jumlah yang layak.

Berita Foto: Ojol Gelar Aksi di DPR, Tuntut Komisi Maksimal 10 Persen dan Hapus Sistem Driver Prioritas
Berita Foto: Ojol Gelar Aksi di DPR, Tuntut Komisi Maksimal 10 Persen dan Hapus Sistem Driver Prioritas
Sumber :
  • tvOnenews.com/Julio saputra

 

Aksi berlangsung tertib dengan pengamanan dari aparat kepolisian. Sejumlah perwakilan pengemudi diterima oleh anggota DPR untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung. Garda menegaskan, apabila tuntutan mereka tidak segera direspons, aksi serupa akan terus digelar hingga ada langkah konkret dari pemerintah maupun perusahaan aplikasi.

Berita Foto: Ojol Gelar Aksi di DPR, Tuntut Komisi Maksimal 10 Persen dan Hapus Sistem Driver Prioritas
Berita Foto: Ojol Gelar Aksi di DPR, Tuntut Komisi Maksimal 10 Persen dan Hapus Sistem Driver Prioritas
Sumber :
  • tvOnenews.com/Julio saputra

 

Menurut data Garda, saat ini terdapat jutaan pengemudi ojek online di seluruh Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari pekerjaan ini. Karena itu, mereka berharap suara yang disampaikan melalui aksi demonstrasi ini bisa menjadi perhatian serius bagi para pembuat kebijakan. (jts/raa)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI salurkan bantuan logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk korban banjir bandang dan longsor, bantu percepat pemulihan dan penuhi kebutuhan dasar warga.
Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Polda Metro Jaya menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya dua orang mata elang (Matel) berinisial MET (41) dan NAT (32) yang terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Menurut data Kementerian Perhubungan (2024), pengguna transportasi online terus meningkat seiring tumbuhnya kebutuhan akan layanan cepat, aman, dan transparan

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT