Peran 2 Prajurit TNI AD dalam Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI, Dari Rekrut Tim hingga Buang Korban di Persawahan
- viva/Foe Peace
Jakarta, tvonenews.com – Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya) menegaskan bahwa dua prajurit TNI Angkatan Darat ikut berperan aktif dalam kasus penculikan-pembunuhan terhadap Kepala Cabang (kacab) Bank BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (34).
Penculikan itu bermotif memindahkan dana dari rekening dormant (tidak aktif) yang berujung pada tewasnya korban.
Komandan Pomdam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto, menuturkan bahwa pimpinan TNI AD memberi perhatian serius atas kasus ini dan berkomitmen menegakkan hukum secara tegas.
“Pimpinan TNI Angkatan Darat memberikan atensi terhadap perkara ini dan berkomitmen untuk menyelesaikan dengan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” ujar Donny saat konferensi pers, Senin (15/9/2025).
Donny menyebut bahwa dua prajurit TNI AD itu berasal dari satuan elite Kopassus.
Keduanya berinisial Sersan Kepala (Sersan) N dan Kopral Dua (Kopda) FH. Donny menyatakan bahwa keduanya sedang berstatus tidak hadir tanpa izin (THTI) saat kejadian.
Kronologi Peran 2 Kopassus
1. Perekrutan oleh JP (tersangka sipil)
Pada 17 Agustus 2025, tersangka sipil berinisial JP mendatangi rumah Serka N. JP menawarkan “pekerjaan” berupa menjemput seseorang untuk dihadapkan kepada Bos DH, yang diketahui sebagai otak perencana. Serka N menerima tawaran tersebut.
2. Mengajak Rekan dan Menyusun Tim
Sehari kemudian, 18 Agustus, Serka N menghubungi Kopda F (Kopral Dua TNI AD) untuk diajak bergabung. Mereka bertemu dengan JP di sebuah kafe di Jakarta Timur, di mana rencana penculikan dijelaskan. JP menegaskan ada imbalan uang bagi tim penculik.
3. Permintaan Uang Operasional
Pada 19 Agustus, Serka N kembali menanyakan kesediaan Kopda F. Kopda F menyetujui dengan syarat diberi uang operasional Rp5 juta. Uang ini dipenuhi Serka N dari pemberian JP.
Pada 20 Agustus, Serka N bertemu JP di sebuah bank swasta Jakarta Timur, menerima uang Rp95 juta, lalu menyerahkannya kepada Kopda F di sebuah kafe di Rawamangun. Dana tersebut dipakai Kopda F untuk mengumpulkan tim eksekutor.
4. Menggerakkan Tim Penculik
Setelah menerima dana, Kopda F menghubungi EW yang datang bersama empat orang lainnya (AT, JR, RA, dan EW). Mereka menggunakan mobil Avanza putih. Sementara itu, JP memberi informasi posisi korban di pusat perbelanjaan Pasar Rebo.
Load more