Terguncang secara Psikologis, Keluarga Arya Daru Pilih Jalur Ini Mengungkap Misteri Kematian Anak yang Wajahnya Dilakban Kuning
- dok.kolase tvOnenews.com /tvone YouTube
Jakarta, tvOnenews.com- Keluarga Arya Daru tengah berjuang untuk mengungkap misteri kematian diplomat Kemenlu pada Juli lalu. Ternyata merasakan ada hal yang janggal hingga mengganggu secara psikologis.
Arya Daru merupakan diplomat Kemenlu yang meninggal dengan wajah terlilit lakban kuning. Ditemukan di dalam Kamar Indekos yang disebut Polisi tewas karena bunuh diri.
{{imageId:367974}}
Keterangan tersebut disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Wira Satya Triputra. Arya Daru disebut tewas karena bunuh diri.
"Yang pertama, perlu kami sampaikan bahwa korban (Arya Daru) meninggal karena tidak ada keterlibatan pihak lain,” kata Wira.
"Berdasar hasil penyidikan kami menyimpulkan tidak ada tindak pidana," ujar dia, Selasa, 29 Juli 2025 sampaikan hasil penyelidikan kematian Arya Daru.
Meski begitu, polisi masih menerima informasi lainnya terkait kasus ini apabila ada bukti baru. Sehingga, kasus Arya Daru ini ditegaskan polisi belum distop atau SP3.
- Facebook/Arya Daru Pangayunan
Sehubungan dengan hasil Polisi tersebut, Ayah ataupun keluarga besar Arya Daru tak merasa puas, jika sang anak meninggal karena bunuh diri apalagi depresi.
Pasalnya, kondisi itu dinilai berbanding terbalik Arya Daru dianggap keluarga justru happy karena akan naik jabatan. Seperti diketahui, Diplomat Kemenlu itu juga tengah persiapkan diri pindah tugas ke Finlandia.
Subaryono dengan pelan menceritakan, perasaannya tahu kabar sang anak, Arya Daru meninggal dunia. Itu menjadi pukulan berat bersama istrinya.
Arya Daru diperiksa Penjaga Kos dalam keadaan tidak wajar yaitu wajah terlilit lakban kuning. Ia ditemukan tewas di kamar kosnya di Guest House Gondia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).
"Itu pukulan yang sangat berat bagi keluarga kami banyak hal yang membuat kami menjadi terburuk, dan tidak berdaya kami hanya berdua istri saya dan tinggal kami," katanya dalam Konferensi Pers di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025).
"Anak tunggal kami, kami tunggu-tunggu setelah tiga kali gagal keguguran. Kami telah menemukan terapinya yang keempat kalinya lahirlah seorang bayi laki-laki yang kami beri nama Arya Daru Pangayunan," ungkap Subaryono.
Load more