Terkuak Motif Alvi Tega Mutilasi Kekasihnya Jadi Ratusan Potong di Mojokerto: Selalu Minta Handphone Terbaru, Tinggal Bersama dan Sering Cekcok
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Pihak kepolisian mengungkap motif Alvi Maulana alias AM (24) yang tega melakukan mutilasi terhadap kekasihnya, TAS (25) dan membuang jasad korban ke daerah Pacet, Mojokerto.
Peristiwa mutilasi tersebut mulanya terungkap ketika seorang warga yang tengah mencari rumput menemukan potongan kaki sebelah kiri pada Sabtu (6/9/2025).
Warga kemudian melaporkan penemuan kaki kiri manusia itu ke pihak kepolisian. Tim dari Polres Mojokerto pun langsung melakukan penyisiran di lokasi.
Saat dilakukan penyisiran, polisi menemukan puluhan potongan tubuh lainnya diduga milik korban yang sama.
DISCLAIMER: Artikel ini mengandung deskripsi kekerasan eksplisit sehingga berpotensi memicu perasaan tidak nyaman dan mengganggu. Anda disarankan tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan.
Setelah dilakukan pendalaman, polisi kemudian memeriksa ke keluarga terduga korban dan terungkap ia adalah perempuan berusia 25 tahun berinisial TAS.
Berdasarkan keterangan saksi dan mengumpulkan alat bukti, tak butuh waktu lama Polres Mojokerto lalu mengamankan pelaku di kamar kosnya di daerah Surabaya.
"Di dalam kos-kosan tersebut ada beberapa potongan tubuh diduga korban yang menjadi potongan keping-keping layaknya potongan daging yang akan dimasak, kemudian kami temukan juga beberapa serpihan tulang-tulang yang cukup banyak bahkan sampai ratusan," kata Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Senin (8/9/2025).
Pelaku pun mengakui bahwa ia melakukan mutilasi terhadap TAS, kekasih yang tinggal bersamanya itu sampai ratusan potong.
"Selanjutnya kami lakukan pendalaman bahwa benar yang bersangkutan melakukan kegiatan mutilasi terhadap saudari korban," katanya lagi.
Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Keduanya Sering Cekcok
Ihram menjelaskan, AM dan TAS adalah sepasang kekasih. Namun, keduanya tinggal bersama di satu rumah kos.
"Terduga pelaku ini menjalani asmara dengan saudara korban yang sudah berjalan kurang lebih tiga tahun, kemudian mereka sudah tinggal satu atap atau kos-kosan namun belum dengan ikatan pernikahan yang sah," kata Ihram menjelaskan
Selama hidup bersama, pelaku merasa kewalahan dengan gaya hidup korban yang menurutnya hedon.
Salah satunya adalah korban selalu meminta handphone baru. Mereka pun kerap cekcok.
Sampai akhirnya suatu hari, AM pulang ke kontrakan mereka berdua namun selama satu jam lebih tak juga dibukakan pintu.
Setelah dibukakan pintu, pelaku merasa geram dan keduanya pun kembali cekcok.
Korban lalu naik ke lantai atas, sementara pelaku gelap mata dan mengambil pisau dan menikam kekasihnya itu di leher.
"Pelaku seketika mengambil alat bantu jenis pisau yang digunakan untuk kegiatan keji tersebut, sehingga menghilangkan nyawa korban," kata Ihram.
Adapun motif pembunuhan sekaligus mutilasi ini adalah karena hubungan keduanya yang sudah tidak baik-baik saja.
Sampai akhirnya puncak kemarahan pelaku terjadi ketika ia tak juga dibukakan pintu hingga menunggu selama satu jam lebih.
"Kondisi antara pasangan tersebut yang sudah semakin tidak baik-baik saja, yang pada akhirnya terjadilah peristiwa di malam hari itu, yang sangat keji kami katakan, terjadi pada malam itu tanpa ada yang membantu," ujarnya lagi.
Setelah membunuh korban, pelaku lalu membawa jasadnya ke kamar mandi dan melakukan mutilasi.
Menurut polisi, pelaku sebelumnya sempat bekerja sebagai tukang jagal sehingga mengetahui cara memotong daging.
Sadisnya, tubuh korban dipotong menjadi ratusan keping. Selanjutnya, beberapa potongan tubuh itu dibuang ke daerah Pacet, Mojokerto.
Sementara sisanya masih disimpan di rumah kos pelaku sampai akhirnya ditemukan polisi. (iwh)
Load more