Profil Abigail Limuria, Aktivis Muda Indonesia yang Jadi Sorotan Media Internasional soal Demo Besar
Jakarta, tvOnenews.com – Nama Abigail Limuria mendadak jadi perhatian publik usai tampil di sejumlah media internasional, seperti Al Jazeera English dan DW News. Ia diminta menjadi narasumber untuk membahas gelombang demonstrasi besar-besaran yang mengguncang Indonesia sejak akhir Agustus 2025.
Kemunculannya di layar kaca global membuat banyak warganet penasaran: siapa sebenarnya sosok Abigail Limuria? Bagaimana perjalanan kariernya hingga bisa berbicara di forum internasional mengenai situasi politik Indonesia?
Sosok Abigail Limuria
Abigail Limuria lahir di Jakarta pada 10 November 1994. Saat ini ia berusia 30 tahun dan berdomisili di Jakarta. Ia dikenal sebagai penulis muda, pegiat sosial-politik, sekaligus co-founder What Is Up Indonesia? (WIUI), sebuah media independen yang menyajikan informasi politik Indonesia dalam bahasa Inggris.
Abigail aktif menggunakan media sosial dan platform digital untuk mendorong keterlibatan anak muda dalam isu publik. Akun Instagram pribadinya, @abigaillimuria, kerap membagikan pandangan terkait politik dan dinamika sosial di tanah air.
Perjalanan Pendidikan
Abigail menempuh pendidikan tinggi di Biola University, Amerika Serikat pada 2013–2017, mengambil program studi Media and Cinema Arts. Selama kuliah, ia terlibat dalam berbagai produksi film dan program komunikasi yang memperkuat keterampilannya di bidang media dan penyampaian pesan publik.
Pengalaman akademis ini menjadi bekal penting dalam kiprahnya sebagai komunikator isu-isu politik ke publik, baik nasional maupun internasional.
Karier dan Karya
Abigail Limuria memiliki rekam jejak panjang di dunia sosial-politik. Pada 2017–2021, ia menjadi co-founder PT Lalita Project Indonesia yang melahirkan buku Lalita: 51 Cerita Perempuan Hebat Indonesia. Buku ini menyoroti tokoh-tokoh inspiratif seperti Sri Mulyani, Retno Marsudi, hingga Susi Pudjiastuti.
Selain itu, ia juga menulis buku Makanya Mikir!: Panduan Berpikir untuk Hidup Lebih Bahagia. Karya tersebut menegaskan perannya sebagai penulis muda yang berusaha menyebarkan literasi kritis kepada generasi muda.
Pada 2020, Abigail mendirikan What Is Up Indonesia? (WIUI), sebuah platform informasi politik berbahasa Inggris. WIUI berkembang pesat dan kini memiliki puluhan ribu pengikut, menjadi rujukan banyak anak muda yang ingin memahami politik Indonesia dengan bahasa sederhana.
Abigail juga terlibat dalam gerakan Bijak Memilih dan Malaka Project, dua inisiatif yang fokus pada pendidikan politik dan sosial.
Sorotan Media Internasional
Popularitas Abigail semakin melesat ketika ia menjadi narasumber media global di tengah demo massal Indonesia 28 Agustus 2025. Dalam wawancara bersama Al Jazeera English, ia menilai demonstrasi tersebut merupakan ekspresi keresahan rakyat yang merasa tidak didengar wakilnya di parlemen.
Pernyataannya menuai perhatian luas, karena dianggap mewakili suara kritis anak muda Indonesia. Tak hanya Al Jazeera, DW News juga mengundangnya untuk membahas situasi politik dan gelombang protes yang terjadi di berbagai kota.
Penghargaan dan Prestasi
Abigail juga mengoleksi sejumlah penghargaan internasional dan nasional, di antaranya:
-
Komunitas Kepemudaan Berprestasi Kreatif dan Inovatif – Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (2023).
-
Winner of MIT Solve Global Challenge 2023 kategori Civic Action – MIT Solve (2023).
Penghargaan ini menunjukkan konsistensinya sebagai figur muda yang aktif memperjuangkan keterlibatan generasi baru dalam ranah politik.
Di tengah sorotan publik atas gelombang demonstrasi di Indonesia, nama Abigail Limuria muncul sebagai sosok inspiratif yang mampu menyuarakan aspirasi rakyat di panggung internasional.
Dengan latar belakang pendidikan luar negeri, karier sebagai penulis, serta kiprah di media independen, Abigail menjadi wajah baru aktivisme politik Indonesia yang didukung generasi muda. (nsp)
Load more