Profil dan Kekayaan Nasaruddin Umar, Menag Viral karena Ucapan Kontroversial soal Guru
- istimewa/Kemenag
Jakarta, tvOnenews.com – Nama Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar tengah menjadi sorotan publik usai potongan videonya viral di media sosial. Dalam video tersebut, Nasaruddin tampak mengatakan, “Kalau mau cari uang jangan jadi guru, jadi pedagang saja.” Ucapan itu menuai kritik warganet karena dianggap merendahkan profesi guru.
Padahal, dalam konteks lengkapnya, Nasaruddin bermaksud menekankan bahwa guru adalah profesi mulia yang berorientasi pada pendidikan, bukan materi. Meski begitu, ia akhirnya menyampaikan klarifikasi sekaligus permintaan maaf.
“Saya tidak ada niat sedikit pun merendahkan guru. Justru saya menegaskan bahwa guru adalah profesi paling mulia,” kata Menag, Rabu (3/9/2025).
Kontroversi ini membuat publik semakin menyoroti perjalanan karier hingga harta kekayaan Nasaruddin Umar, yang sebelumnya dikenal luas sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal.
Biodata dan Pendidikan
Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 23 Juni 1959. Ia menempuh pendidikan sarjana di IAIN Alauddin Ujung Pandang, kemudian melanjutkan S2 dan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain itu, Nasaruddin juga memperdalam studi di beberapa kampus ternama dunia, seperti McGill University (Kanada), Leiden University (Belanda), hingga Université Sorbonne (Prancis). Ia juga sempat mengikuti program akademik di Sophia University (Tokyo), SOAS London, dan Georgetown University (AS).
Perjalanan Karier
Nasaruddin aktif di berbagai organisasi lintas agama sejak awal karier. Ia merupakan salah satu pendiri Masyarakat Dialog Antar Umat Beragama (MADIA) pada 1983 dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum LSIIK Jakarta pada 1992.
Karier akademiknya pun gemilang. Ia meraih gelar Guru Besar Tafsir di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta dikenal aktif menulis buku, termasuk karya monumental Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an (1999).
Dari sisi jabatan publik, Nasaruddin pernah menjabat Wakil Menteri Agama (2011–2014), lalu ditunjuk Presiden menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal pada 2016. Pada Oktober 2024, ia dipercaya sebagai Menteri Agama RI ke-25 di Kabinet Merah Putih.
Harta Kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2024 yang disampaikan Februari 2025, total kekayaan Nasaruddin Umar mencapai Rp98,98 miliar.
Rinciannya, kekayaan terbesar berasal dari aset tanah dan bangunan senilai lebih dari Rp38,2 miliar yang tersebar di Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Makassar, Maros, hingga Bone.
Selain itu, ia juga memiliki kendaraan mewah, antara lain Toyota Vellfire 2014 senilai Rp500 juta dan Toyota Innova 2017 senilai Rp150 juta. Kas dan setara kas miliknya mencapai hampir Rp19 miliar, sementara harta bergerak lainnya sekitar Rp187,5 juta.
Menariknya, Nasaruddin juga melaporkan kategori harta lainnya senilai Rp42,3 miliar. Setelah dikurangi utang Rp1,34 miliar, total kekayaannya tetap nyaris Rp99 miliar.
Prestasi dan Penghargaan
Sepanjang kariernya, Nasaruddin Umar meraih banyak penghargaan, di antaranya:
-
Sarjana Teladan IAIN Alauddin (1984)
-
Doktor Terbaik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1999)
-
Bintang Karya Satya (2001)
-
International Best Leadership Award (2002)
-
ASEAN Best Executive Award (2002)
-
Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI (2014)
Kasus viral ucapannya tentang guru memang menjadi sorotan tajam publik. Namun, rekam jejak panjang Nasaruddin Umar sebagai akademisi, tokoh lintas agama, hingga pejabat publik menunjukkan perannya yang besar dalam membangun kehidupan beragama di Indonesia.
Kini, selain harus menjalankan tugas sebagai Menteri Agama, ia juga dituntut lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan di ruang publik agar tidak menimbulkan salah tafsir. (nsp)
Load more