Peran Perempuan Dinilai Mampu Percepat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Perubahan gaya hidup ramah lingkungan di masyarakat kerap dimulai dari level mikro keluarga.
Dalam hal ini, perempuan memiliki peran besar dalam pengambilan keputusan untuk mengadopsi teknologi rendah karbon.
National Project Manager ENTREV, Nasrullah Salim mengatakan upaya mendorong perubahan gaya hidup ramah lingkungan harus menempatkan perempuan sebagai figur penting.
Menurutnya keterlibatan perempuan perlu diperkuat mulai dari level keluarga, komunitas hingga industri.
"Ibu seringkali menjadi pengambil keputusan dalam hal aspek-aspek yang berkaitan dengan keamanan, kenyamanan, dan gaya hidup keluarga. Termasuk beralih ke kendaraan listrik yang tidak hanya ramah lingkungan, namun biaya hariannya jauh lebih hemat," jelasnya, Jakarta, Sabtu (23/2/2025).
Nasrullah menjelaskan berdasarkan data yang dihimpun ENTREV saat ini baru sekitar 25 persen perempuan yang masuk dalam industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Fakta ini sesuai dengan data global yang menemukan keterlibatan perempuan di sektor energi baru terbarukan (EBT) masih di kisaran 32 persen (WRI, 2025).
Sehingga, pihaknya menilai persentase perempuan dalam industri hijau perlu terus ditingkatkan sehingga tercipta ekosistem KBLBB yang inklusif.
"Kita perlu terus mendorong keterlibatan perempuan dalam upaya-upaya transisi energi. Ekosistem yang inklusif adalah fondasi agar transisi ini adil dan berkelanjutan," imbuhnya.
Nasrullah mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong peran aktif perempuan dari level mikro keluarga hingga makro industri.
Dalam mewujudkan hal tersebut pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan United Nations Development Programme (UNDP) dengan menyelenggarakan rangkaian lokakarya di berbagai daerah yang mengikutsertakan komunitas perempuan lokal.
Selain itu, ENTREV merencanakan sosialisasi terkait mobil listrik dengan menggandeng kelompok perempuan antara lain Dharma Wanita Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Ikatan Wanita Pengusaha Perempuan (IWAPI), Aisyiah Muhammadiyah, Muslimat NU, UMKM perempuan dan komunitas perempuan lainnya.
"Kami melihat keterlibatan perempuan mampu mendorong perubahan gaya hidup rendah karbon di masyarakat. Khususnya dalam adopsi KBLBB di lingkup keluarga dan lingkungan sekitar," pungkasnya. (raa)
Load more