Solidaritas Palestina Bergema di Salihara, Monolog Gaza dan Sukatani Tutup LIFEs 2025
- Dok. Komunitas Salihara
Setelah pementasan monolog, giliran kelompok musik Sukatani tampil menutup festival. Kehadiran Monolog Gaza dan Sukatani dipandang sebagai bentuk keberpihakan pada perlawanan terhadap kekuatan represif dan otoriter.
Monolog Gaza mengisahkan penderitaan sekaligus keteguhan rakyat Palestina menghadapi pendudukan, sementara Sukatani menjadi suara perlawanan masyarakat sipil terhadap rezim yang militeristis dan oligarkis.
Keduanya bertemu dalam semangat yang sama, yakni menjadikan seni sebagai medium perlawanan.
Sebagai informasi, LIFEs (Literature and Ideas Festival) merupakan festival dua tahunan yang diselenggarakan Komunitas Salihara Arts Center sejak awal era demokrasi Indonesia.
Awalnya hadir dengan nama berbeda, kini LIFEs dikenal sebagai salah satu festival sastra aktif tertua di tanah air.
Programnya meliputi diskusi, seminar, pertunjukan, jamuan sastra, hingga lokakarya yang mempertemukan para penulis, intelektual, dan seniman lintas generasi.
LIFEs 2025 menjadi semakin istimewa karena berlangsung bertepatan dengan peringatan 80 tahun Indonesia merdeka. Tema “Menjadi Indonesia” dipilih untuk merefleksikan kegelisahan generasi muda yang sempat melahirkan tagar seperti #IndonesiaGelap atau #KaburAjaDulu.
Melalui rangkaian acara, publik diajak menengok kembali sejarah, karya klasik, hingga suara-suara baru yang menawarkan tafsir segar tentang apa arti menjadi Indonesia.
Festival pun ditutup dengan pesan kuat, bahwa sastra, seni, dan ide tetap menjadi ruang perlawanan, solidaritas, sekaligus peneguhan identitas bangsa di tengah pergolakan zaman yang kian menantang. (rpi)
Load more