15 Anak di Duri Kosambi Terpaksa Putus Sekolah Usai Tak Punya Biaya, Kini Nasibnya....
- tvOnenews.com/Taufik
Sementara itu, saat ini Okta sudah dapat bersekolah dengan keterbatasannya, usai didaftarkan ke SKB 07. Okta juga sempat tidak masuk sekolah lantaran tak memiliki mukena.
“Jadi kemarin Okta sempat cerita gini, ‘Aku nggak sekolah 2 hari, sedih’. Yang lain suruh bawa mukena, dia nggak bawa mukena. Terus kata bapaknya sekolah aja, terus kan ada yang ngasih (mukena) kader dari kita. Bapaknya juga senang banget. Makanya dia (bapaknya) bilang ‘jangan tidur malam-malam, takut kesiangan’. Itu senang banget bapaknya,” jelas Muslimah.
Dalam kesempatan yang sama, Kader Dawis RW 06, Mala dan salah satu tim Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim, Iil mengatakan bahwa Okta saat ini juga bersemangat sekolah walaupun tak memiliki seragam.
“Sekarang belum punya seragam sih Oka. Terus sekolah pake gamis, dia nggak malu gitu anaknya tetap semangat walaupun nggak pake seragam,” ungkap Mala.
Kemudian Mala menerangkan bahwa masih terdapat beberapa anak yang putus sekolah. Namun saat ini anak yang didaftarkan ke SKB hanya yang berniat untuk sekolah.
“Sebenernya banyak ini (yang tidak sekolah) tapu yang didata yang mau aja,” ucap Mala.
Sementara itu, Iil mengungkapkan sebanyak 15 anak yang saat ini telah memiliki kesempatan bersekolah usianya bermacam-macam. Mereka diberikan kesempatan belajar dengan program paket, yaitu Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA.
“Di sini ada 15. Total 15 yang udah sekolah. Ada yang paket A, ada yang paket B, ada yang paket C. Paket A sebanyaknya 6 orang, paket B sebanyak 6 orang dan paket C sebanyak 4 orang,” ungkap Iil.
Adapun anak yang telah memiliki kesempatan untuk kembali belajar yakni berasal dari RT 1 hingga RT 8, di RW 6 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
“Soalnya ini juga dari kemauan diri sendiri. Kita gak maksa,“ tegas Iil. (ars/raa)
Load more