Ini Reaksi Penonton Merah Putih: One For All, Film Animasi yang Dikritik Tajam Berbagai Kalangan
- Aldi Herlanda/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Film animasi Merah Putih: One For All tengah menjadi perbincangan publik beberapa waktu terakhir.
Bahkan sebelum penayangan resmi di bioskop pada Kamis (14/8), film yang disutradarai Endiarto ini menuai kritikan pedas netizen.
Banyak dari netizen yang mengkritik soal kualitas film yang mengangkat kisah petualangan sekelompok anak ini.
tvOnenews.com pun mencoba untuk menanyakan langsung kepada penonton di bioskop yang berada di salah satu mall di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

- Istimewa
Salah satu penonton Reka mengaku, bahwa film yang diproduksi Perfiki Kreasindo ini belum maksimal. Menurutnya, pembuatan karakter di film itu juga masih jauh dari kata sempurna.
"Kalau dari segi karakter memang kurang sempurna, terus feel filmnya juga enggak dapat," katanya, Minggu (17/8).
Ia mengungkapkan, alasannya menonton film ini karena merasa penasaran lantaran animasi ini telah mendapatkan kritikan dari netizen.
"Di medsos rame kan soal film ini, jadi penasaran aja, memang seperti apa sih kualitas filmnya, gitu," ujarnya.
Sementara itu, penonton lainnya Aditya menyebut, bahwa ia menikmati film ini, meskipun tak dipungkiri juga animasi yang ditampilkan berbeda dengan yang lainnya.
"Kalau mau membedakan, ya beda ya kalau dibandingin film Jumbo yang saya juga udah nonton, dari segi kualitas aja udah beda banget," ungkapnya.
Meski begitu, ia mengungkapkan, bahwa film ini membuat anak-anak terhibur dan tertawa pada saat menontonnya.
"Saya kan sama anak nontonnya, kalau buat anak-anak oke aja, anak saya juga ketawa pas tadi nonton," ucapnya.
Sebelumnya, Sutradara Merah Putih: One For All, Endiarto mengaku, bahwa dirinya tak mempermasalahkan cemooh dari netizen.
Menurutnya, reaksi yang dilakukan masyarakat khususnya di media sosial merupakan hal wajar dan tidak perlu dipikirkan.
"Karena itu kan dinamika, tinggalkan yang terjadi batasannya adalah batasan moral kan, attitude saja, tapi semuanya itu adalah kebebasan apalagi di jaman IT, digital, sosial media saat ini," katanya saat dihubungi, Sabtu (16/8).
Selain itu, ia juga menyebut, film ini diproduksi secara mandiri. Merupakan hal yang wajar jika masih ada kekurangan dalam pembuatannya.
"Kawan-kawan yang membidangin produksi Merah Putih One For All ini bukanlah kawan-kawan profesional. Dalam tanda kutip, public figure. Tetapi adalah kawan-kawan yang memiliki kealian di bidangnya masing-masing," tuturnya.
Endiarto juga menjelaskan, bahwa dalam pembuatannya tidak ada dana sepeserpun yang dikeluarkan, dan film ini murni dari gerakan gotong royong.
"Bayangin loh, tidak ada dana satu peserpun yang kami terima dari manapun. Kami berjuang sendiri, dengan niat untuk memeriahkan," tandasnya. (aha/muu)
Load more