News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Cuma Satu Harapan Pedagang Pasar Hewan Barito: Temui Kami, Pak Gubernur

Revitalisasi 3 taman di Jakarta Selatan berjalan, tapi ratusan pedagang masih menggantung harapan: jangan gusur kami, mari duduk dan bicara.
Sabtu, 16 Agustus 2025 - 11:18 WIB
Cuma Satu Harapan Pedagang Pasar Hewan Barito: Temui Kami, Pak Gubernur
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

Jakarta, tvonenews.com - Di antara deretan kios burung yang sudah puluhan tahun berdiri di kawasan Barito, Jakarta Selatan, suara-suara keresahan terdengar semakin nyaring.

Bukan karena penjualan yang makin lesu atau pelanggan yang makin jarang datang, tapi karena satu hal yang belum terjadi hingga kini: pertemuan dengan Gubernur Jakarta.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

"Yang kami minta cuma satu: bertemu dan bicara baik-baik. Duduk bersama cari jalan tengah, bagaimana solusinya, ajak ngobrol pedagang, pihak yang terdampak. Jangan langsung gusur,” ujar Yuliyana (45), pedagang sekaligus pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Burung Barito, Jakarta Selatan.

Taman Boleh Direvitalisasi, Tapi Jangan Singkirkan Kami

Wacana proyek penggabungan Taman Barito, Taman Ayodya, dan Taman Langsat menjadi satu kawasan ruang terbuka hijau memang mendapat sambutan positif dari para pedagang. Tidak ada yang menolak ruang hijau.

Cuma Satu Harapan Pedagang Pasar Hewan Barito: Temui Kami, Pak Gubernur
Cuma Satu Harapan Pedagang Pasar Hewan Barito: Temui Kami, Pak Gubernur
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

 

Namun, proyek ini menjadi momok saat mereka tahu pasar tempat mereka menggantungkan hidup akan terdampak.

“Kita enggak pernah masalah taman mau dijadikan satu. Bagus malah. Tapi kenapa harus gusur kami? Kita di sini gak ganggu siapa-siapa. Kan bisa dicarikan solusi terbaik," tegas Yuliyana, yang sudah berdagang sejak 2011.

Yang Belum Terjadi: Suara Rakyat Dihindari?

Tanggal 8 Agustus, seremoni ground breaking atau peletakan batu pertama proyek taman sudah dilakukan. Gubernur Jakarta, Pramono Anung hadir. Tapi pedagang yang berada tak jauh dari lokasi acara, bahkan tak mendapat kesempatan bertemu.

“Kita di sini kok. Tapi enggak ditemui. Padahal ini soal hidup kita,” ujar salah satu pedagang lainnya.

Diketahui, pada saat seremoni peletakan batu pertama yang dihadiri oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung beserta jajarannya, para pedagang pasar burung Barito melakukan aksi unjuk rasa untuk menyuarakan penolakan.

Cuma Satu Harapan Pedagang Pasar Hewan Barito: Temui Kami, Pak Gubernur
Cuma Satu Harapan Pedagang Pasar Hewan Barito: Temui Kami, Pak Gubernur
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

 

Namun, tak sedetik pun Pramono Anung menyempatkan dirinya untuk menengok ke arah para pedagang. Apalagi, untuk sekadar mengajak berdiskusi.

Karena hal inilah, para pedagang merasa kecewa dan merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Padahal, perihal wacana proyek ini, para Pedagang Pasar Burung Barito lah yang paling terdampak.

Namun mereka mempertanyakan, mengapa mereka tidak dilibatkan?

Solidaritas Terbangun, Tapi Perlu Didengar

Paguyuban Pedagang Pasar Burung Barito kini dibantu oleh advokat dari Solidaritas Pemasok dan Pedagang Pasar (SP3) untuk menyuarakan haknya hingga ke tingkat kota.

Aspirasi juga sudah disampaikan hingga ke tingkat lurah dan camat. Tapi semua itu, menurut pedagang, belum cukup jika suara mereka tidak sampai ke pemegang keputusan tertinggi di Jakarta.

“Kita pengen Gubernur tahu, langsung dari kami. Bukan dari laporan. Kami enggak menolak pembangunan, kami cuma minta solusi yang adil,” kata Yuliana.

Relokasi yang Tak Siap, Tapi Digencarkan

Kepada tvonenews.com, Yuliyana bercerita, sejak awal bulan Juli, pedagang menerima sosialisasi bahwa mereka akan dipindahkan ke kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Tapi hingga 15 Agustus, lokasi tersebut masih berupa tanah kosong. Sementara mereka sudah diminta meninggalkan kios sejak 3 Agustus.

Cuma Satu Harapan Pedagang Pasar Hewan Barito: Temui Kami, Pak Gubernur
Cuma Satu Harapan Pedagang Pasar Hewan Barito: Temui Kami, Pak Gubernur
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

 

“Sudah disuruh pergi, tapi tempat barunya belum ada. Kami kan juga butuh kepastian, bukan hanya pengumuman,” ucap Yuliyana.

Dari 137 kios yang saat ini aktif di Barito, ada 88 kios JS25 yang artinya kios pedagang hewan, burung, beserta pakannya, sisanya adalah kios kuliner atau buah.

Sementara, kabarnya hanya sekitar 66 kios JS25 yang tersedia untuk pedagang burung di lokasi relokasi. Belum ada informasi resmi siapa yang berhak dan berdasarkan apa data itu diambil.

"Kita nggak tahu datanya dari mana, simpang siur," ujarnya.

Kekhawatiran Bertumpuk: Pelanggan, Lokasi, dan Masa Depan

Ketakutan pedagang bukan cuma karena tempat relokasi belum siap, tapi juga karena lokasi alternatif tidak ideal. Salah satu tawaran sebelumnya adalah kios di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

Yuliyana menceritakan, tempat sementara itu berada di lantai atas dan bercampur dengan pedagang buah dan makanan.

“Kalau makanan burung 20 kilo, pasir 25 kilo, masa harus naik-turun tangga? Kasihan juga burungnya, bisa stres. Belum lagi pembeli mana mau naik ke atas hanya buat beli pakan burung?” kata Yuliyana.

Selain itu, pedagang khawatir kehilangan pelanggan tetap karena lokasi baru terlalu jauh dari pusat kota.

“Pindah tempat artinya mulai dari nol. Itu berat,” lanjutnya.

Hidup Boleh Sederhana, Tapi Harapan Tak Bisa Dipadamkan

Dengan hanya membayar retribusi kios sebesar Rp150.000 per bulan, mayoritas pedagang tetap bisa bertahan, meski omzet makin turun sejak pandemi dan kabar relokasi muncul. Mereka masih bertahan karena yakin pasar ini punya nilai—bukan hanya ekonomi, tapi juga sejarah dan komunitas.

“Dari zaman saya muda, Pasar Burung Barito ini tempat orang nyari burung, makanan hewan, kumpul, ngobrol. Masa harus hilang cuma karena taman? Pasar Burung Barito sudah mendunia,” Yuliyana menghela napas.

“Kami Nggak Lawan Pemerintah, Kami Cuma Mau Didengar”

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Satu permintaan sederhana dari para pedagang Barito kini menggantung di udara kota: temui kami, Pak Gubernur. Jangan biarkan proyek ruang hijau meninggalkan luka sosial. Jangan biarkan pembangunan mengorbankan mereka yang tak bersuara di ruang kekuasaan.

Mereka bukan menolak taman, mereka menolak dilupakan. (rpi/nba)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Catat Lokasi SIM Keliling di Kota Tangsel Pada Jumat 26 Desember 2025

Catat Lokasi SIM Keliling di Kota Tangsel Pada Jumat 26 Desember 2025

Sat Lantas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) merilis jadwal pelayanan dan lokasi SIM Keliling pada Jumat (26/12/2025).
Khutbah Jumat Singkat 26 Desember 2025: Sikap Bijak Orang Islam saat Umat Lain Peringati Hari Besar

Khutbah Jumat Singkat 26 Desember 2025: Sikap Bijak Orang Islam saat Umat Lain Peringati Hari Besar

Berikut tema teks khutbah Jumat singkat terbaru untuk pelaksanaan shalat Jumat, dengan judul "Sikap Bijak Orang Islam saat Umat Lain Peringati Hari Besar".
Densus 88 Antiteror Polri Amankan Pelajat Terpapar Neo-Nazi, DPR RI Beri Komentar Menohok

Densus 88 Antiteror Polri Amankan Pelajat Terpapar Neo-Nazi, DPR RI Beri Komentar Menohok

Densus 88 Antiteror Polri melakukan pengamanan terhadap seorang pelajar SMK saat berada di Kota Bandung, Jawa Barat usai diduga terpapar paham radikal Neo-Nazi.
Gara-gara Sanksi FIFA, Peringkat Timnas Malaysia Terjun Bebas di Ranking Dunia

Gara-gara Sanksi FIFA, Peringkat Timnas Malaysia Terjun Bebas di Ranking Dunia

Pengajuan banding yang dilakukan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) tidak serta-merta menangguhkan sanksi yang dijatuhkan FIFA.
Bukan Soal Bagi Hasil, Ini Akar Masalah Royalti Musik Indonesia: Transparansi Royalti Lewat Teknologi Era Digital

Bukan Soal Bagi Hasil, Ini Akar Masalah Royalti Musik Indonesia: Transparansi Royalti Lewat Teknologi Era Digital

Platform teknologi yang dirancang untuk menjawab persoalan transparansi dan tata kelola data di industri musik Indonesia. Diposisikan sebagai infrastruktur
Resmi Kembali ke Proliga, Megawati Hangestri Bongkar Kelemahan Pembinaan Voli Indonesia Dibanding Luar Negeri

Resmi Kembali ke Proliga, Megawati Hangestri Bongkar Kelemahan Pembinaan Voli Indonesia Dibanding Luar Negeri

Megawati Hangestri tak menutup-nutupi pandangannya soal pembinaan voli Indonesia. Berbekal merantau di empat negara, Megatron beri perbandingan signifikan.

Trending

Bukan Soal Bagi Hasil, Ini Akar Masalah Royalti Musik Indonesia: Transparansi Royalti Lewat Teknologi Era Digital

Bukan Soal Bagi Hasil, Ini Akar Masalah Royalti Musik Indonesia: Transparansi Royalti Lewat Teknologi Era Digital

Platform teknologi yang dirancang untuk menjawab persoalan transparansi dan tata kelola data di industri musik Indonesia. Diposisikan sebagai infrastruktur
Teks Khutbah Jumat 26 Desember 2025: Jangan Terlampau Bahagia Semarakkan Tahun Baru Masehi

Teks Khutbah Jumat 26 Desember 2025: Jangan Terlampau Bahagia Semarakkan Tahun Baru Masehi

Berikut rekomendasi tema teks khutbah Jumat singkat terbaru untuk kegiatan shalat Jumat, dengan judul "Jangan Terlampau Bahagia Semarakkan Tahun Baru Masehi".
Khutbah Natal di Gereja Katedral Bahas Soal Korupsi: Dosa Berat

Khutbah Natal di Gereja Katedral Bahas Soal Korupsi: Dosa Berat

Uskup Agung Jakarta Kardinal, Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo menyampaikan khutbahnya pada perayaan Natal 2025.
Kaleidoskop Timnas Indonesia 2025: Patrick Kluivert Gagal Gantikan Shin Tae-yong tapi Ranking FIFA Alami Kenaikan

Kaleidoskop Timnas Indonesia 2025: Patrick Kluivert Gagal Gantikan Shin Tae-yong tapi Ranking FIFA Alami Kenaikan

Pada tahun 2025, Timnas Indonesia mengalami banyak gejolak dari awal tahun hingga akhir. Di tim senior, pergantian pelatih dari Shin Tae-yong kepada Patrick Kluivert berujung pahit.
Ramalan Keuangan Zodiak Besok, 26 Desember 2025: Libra Seimbang, Cancer Hati-hati

Ramalan Keuangan Zodiak Besok, 26 Desember 2025: Libra Seimbang, Cancer Hati-hati

​​​​​​​Ramalan keuangan zodiak besok 26 Desember 2025 untuk Aries hingga Pisces. Cek kondisi dompet, peluang cuan, dan tips atur keuangan. Baca selengkapnya!
Gabung Persib Dinilai Bikin Perbedaan, Benarkah Thom Haye Kini Kian Nyaman Main di Cuaca Indonesia?

Gabung Persib Dinilai Bikin Perbedaan, Benarkah Thom Haye Kini Kian Nyaman Main di Cuaca Indonesia?

Persib Bandung dinilai memberikan dampak positif bagi gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye. Eks Almere City itu disebut kian nyaman bermain di cuaca panas Tanah Air. 
Terungkap Sumber Kekayaan Aura Kasih, dari Dunia Hiburan hingga Bisnis Bernilai Miliaran Rupiah

Terungkap Sumber Kekayaan Aura Kasih, dari Dunia Hiburan hingga Bisnis Bernilai Miliaran Rupiah

Terungkap sumber kekayaan Aura Kasih dari hiburan, endorsement, bisnis kuliner, kosmetik, klinik kecantikan, hingga investasi bernilai miliaran rupiah.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT