Pidato Lengkap Presiden Prabowo: Singgung Serakahnomic hingga Perilaku Korup
- Rivan Awal Lingga-Antara
Hadirin sekalian,
Dalam 10 bulan terakhir, saya bersama Kabinet Merah Putih berupaya perangi kemiskinan dengan pendekatan menyeluruh. Kami ingin angka kemiskinan ekstrim segera turun ke 0% dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Karena itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah Republik Indonesia, kami bentuk sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Dengan DTSEN, kami pastikan program-program Pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran.
Dengan DTSEN, kami jaring anak-anak Indonesia yang berhak masuk ke Sekolah Rakyat. 100 Sekolah Rakyat telah kami bangun agar setiap anak dari keluarga tidak mampu dapat belajar tanpa hambatan. Agar anak-anak punya kasur sendiri, punya selimut sendiri, punya komputer sendiri, punya meja belajar sendiri, dan dapat tumbuh di lingkungan yang baik.
Setidaknya 300 Sekolah Rakyat akan kami bangun, agar anak-anak seperti Naila bisa punya harapan; agar anak dari keluarga tidak mampu, bisa menjadi mampu.
Anak-anak di Sekolah Rakyat ada di desil 1 dan desil 2. Mereka termasuk 20% rakyat Indonesia dengan pendapatan terendah. Karena itu, keluarganya dapat bantuan sosial. Anak dan keluarganya harus lulus dari jerat kemiskinan.
Setiap anak Indonesia, termasuk dari keluarga dengan pendapatan terendah, berhak hidup bermartabat. Karena itu, saat anaknya di Sekolah Rakyat, rumah keluarganya yang tidak layak huni kami renovasi.
Kami juga tingkatkan kuota FLPP ke 350.000 penerima; Sejak 20 Oktober 2024 sampai dengan Agustus ini, sudah lebih dari 231.000 keluarga memanfaatkan pembiayaan Tapera dan FLPP untuk bisa punya rumah layak huni.
Hadirin sekalian,
Tidak ada bangsa maju yang tidak menguasai sains dan teknologi. Kita juga harus menguasai artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Untuk itu kita perlu cetak talenta-talenta hebat. Kita perlu tingkatkan kualitas pendidikan.
Karena itu kami optimalkan 20% dari APBN untuk pendidikan. Kami telah tingkatkan gaji guru ASN dan beri tunjangan layak bagi guru non-ASN. Tunjangan guru kami transfer langsung, dari Pemerintah Pusat ke penerima.
Tahun ini kami renovasi setidaknya 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah. Sampai dengan akhir tahun ini, 288.000 layar pintar akan kami distribusikan ke sekolah-sekolah hingga ke pelosok, agar anak-anak di desa tak lagi tertinggal dan dapat mengikuti pelajaran dari guru-guru terbaik yang mengajar secara virtual.
Load more