Siap Digunakan, Kilang Pertamina Internasional Lakukan Pengiriman Perdana Bioavtur Berbahan Baku Minyak Jelantah
- Istimewa
"Momen pengiriman perdana ini juga menjadi sangat penting karena dilaksanakan dalam momen-momen kita akan merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Semangat kemerdekaan yang juga menjadi semangat dan inspirasi bagi kita sebagai bangsa untuk menjadi bangsa yang merdeka dan mandiri energi," ujar Taufik.
Pertamina sangat serius dalam mendukung peta jalan pengembangan bahan bakar SAF Indonesia yang dicanangkan Pemerintah.
Produksi Pertamina SAF didukung penuh Pertamina Group dengan membentuk ekosistem SAF yang melibatkan lintas perusahaan, yaitu PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina Patra Niaga, dan Pelita Air Services.
Wakil Direktur Utama Pertamina (Persero), Oki Muraza mengatakan, Pertamina SAF menandai langkah awal bisnis masa depan Pertamina dengan pencapaian sejumlah milestone penting. Di antaranya menjadikan Pertamina satu-satunya produsen SAF Co-Processing di kawasan ASEAN.
Pertamina SAF juga membuktikan kalau Pertamina berhasil mengembangkan teknologi merah putih yang mampu memproses minyak jelantah hingga 2,5–3 persen, melampaui kemampuan lisensor internasional.
Pertamina juga berhasil menginisiasi dan menjajaki seluruh ekosistem SAF yang telah tersertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dari hulu hingga hilir.
“Produksi SAF ini tidak luput dari keberanian, prinsip, dan komitmen dari working level hingga top manajemen bahwa kita sepakat dengan terobosan-terobosan yang strategis, sesuai dengan perkembangan pasar, bisnis yang profitable, dan berkelanjutan,” ujar Oki Muraza.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Mars Ega Legowo Putra mengungkapkan, produksi SAF Pertamina juga akan melibatkan kontribusi masyarakat yang sangat besar.
Menurutnya, dalam mengumpulkan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah, Pertamina Patra Niaga akan menguatkan kolaborasi dengan masyarakat, melalui sejumlah titik pengumpulan UCO yang tersebar di sejumlah SPBU di Jakarta.
“Kami menerapkan People Profit Planet dalam proses produksi SAF, dengan mengumpulkan UCO dari masyarakat sehingga menjadi produk yang luar biasa,” ujar Mars Ega.
Sementara itu, Komisaris Independen KPI, Prabunindya Revta Revolusi mengatakan, kini hanya Indonesia yang memiliki avtur dengan kandungan SAF tertinggi di dunia, yakni 2,5 persen.
Load more