Dengan Berapi-api, Ayah Prada Lucky Tak Terima Anaknya Dituduh Tak Bermoral hingga Punya Kelainan: Jangan Cari Masalah!
- Frits Floris/tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Serma Christian Namo, ayah Prada Lucky Namo (23) bereaksi keras atas tuduhan yang menyebut anaknya tidak punya moral.
Sebagai orang tua korban, Serma Christian Namo mengamuk Prada Lucky juga dituduh punya penyimpangan seksual.
Tuduhan Prada Lucky tidak bermoral mencuat dari salah satu akun Facebook diduga seorang istri anggota TNI.
Akun bernama Nafa Arshana berinisial NA mengomentari hal tersebut, kemudian ditampilkan lewat unggahan Instagram @ntt.update.
"Masalahnya yang meninggal ini juga moralnya tidak ada," tulis NA dilansir tvOnenews.com dari akun Instagram @ntt.update, Senin (11/8/2025).
- Antara/Istimewa
Lebih parahnya lagi, NA menyebut kalau mendiang Prada Lucky memiliki kelainan pada hasrat seksual.
Komentar NA mengerucut Prada Lucky disebut sosok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
"Dia punya orientasi seksual menyimpang. Kalau proses hukum pada yang main hakim tetap berlaku," lanjut NA.
Serma Christian Namo langsung mengetahui adanya komentar menuduh anaknya LGBT, ia langsung mengecam keras atas tuduhan tersebut.
Video Serma Christian Namo berapi-api di tengah berduka telah kehilangan Prada Lucky viral di media sosial.
- Istimewa
Serma Christian Namo membantah sang buah hati sebagai sosok LGBT, apalagi disebut tidak punya moral.
Komentar tersebut, kata Serma Christian, salah satu bentuk melukai hati keluarganya.
"Dia berani bilang anak saya tidak punya moral? Itu fitnah kejam. Saya sebagai ayah memastikan tidak ada penyimpangan seksual pada anak saya," ungkap Serma Christian Namo.
Serma Christian selaku ayah korban telah mendidik anaknya dengan benar, bahkan berjuang bagaimana Prada Lucky bisa mengabdi pada negara.
"Saya tahu betul bagaimana anak saya dibesarkan," terang ayah Prada Lucky.
Menurut penuturan Serma Christian, komentar tersebut sudah jatuh pada fitnah yang keji dilayangkan dalam kondisi Prada Lucky telah tewas.
"Sudah meninggal saja masih diperlakukan seperti ini. Tidak cukupkah penderitaan kami?," bebernya.
Ia juga merasa geram keluarga kecilnya sudah diinjak-injak atas komentar NA yang merebak di media sosial.
"Ini bukan hanya soal nyawa, tetapi juga harga diri dan nama baik keluarga saya," tegasnya.
Walaupun komentar tersebut menyoroti mendiang Prada Lucky, namun bagi Serma Christian, keluarganya sudah dipermalukan oleh akun tersebut.
"Saya punya keluarga besar, saya punya nama baik. Unggahan itu mempermalukan kami di depan banyak orang. Apa tidak ada rasa kemanusiaan sedikit pun?," jelasnya.
Jika benar ada perilaku seperti LGBT, menurut Serma Christian, seharusnya para senior Prajurit TNI AD melakukan pembinaan kepada junior.
Dugaan penganiayaan tersebut sudah masuk bagian bentuk kekerasan kepada junior yang sampai menghilangkan nyawa.
"Bukan dihabisi seperti ini. Anak saya mati bukan karena penyakit, tetapi karena penganiayaan," lanjutnya.
Ia tidak segan akan bertindak tegas apabila akun berinisial NA tersebut tak mengambil langkah menghapus komentar tersebut.
Tuduhan tersebut berlangsung di mana jenazah mendiang Prada Lucky belum dimakamkan di Kelurahan Kuanino, Kupang pada Sabtu (9/8/2025).
"Masalah ini harus selesai. Kenapa saya bicara seperti itu? Karena saya prajurit TNI, saya tahu cara menyelesaikannya," pesannya.
Meski kesal, Serma Christian tidak ingin memperpanjang masalah ini apabila ada itikad baik dari akun tersebut.
"Saya tidak mau bikin gaduh, tetapi saya juga tidak akan diam. Harus ada permintaan maaf dari pemilik akun kepada kami," ancamnya.
"Jangan main-main dengan kesedihan keluarga saya," tukasnya.
Isu LGBT pada Prada Lucky geger sebagai faktor penyebab dugaan adanya penganiayaan dilakukan senior.
Kasus tewasnya Prada Lucky diduga disiksa senior mulanya berlangsung pada 27 Juli 2025, Prajurit TNI AD itu diperiksa oleh Staf-1/Intel.
Seiring berjalannya waktu, Prada Lucky diduga mengalami penyiksaan yang mempengaruhi pada penurunan kondisi kesehatannya.
Pada Rabu, 6 Agustus 2025, nyawa Prada Lucky tidak tertolong sehingga menghembuskan napas terakhirnya.
(hap)
Load more