Cak Imin Tanggapi Soal Instruksi Presiden Prabowo Terkait Alokasi Anggaran Bagi Pekerja Migran

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin angkat bicara soal instruksi Presiden Prabowo terkait alokasi anggaran vokasi khusus untuk calon pekerja migran.

Cak Imin mengatakan, bahwa pihaknya akan terus mengawal instruksi tersebut dan berkoordinasi dengan beberapa Kementerian lainnya.

"Nah ini akan saya kawal juga dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran, dari Kementerian Tenaga Kerja, dari Kementerian Keuangan," kata dia dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025).

Cak Imin menjelaskan, anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk memberikan keterampilan bagi para pekerja migran yang bertolak ke luar negeri baik dari sisi skill maupun bahasa.

"Salah satu rencana ke depan adalah memberikan kemudahan kepada yang mau belajar baik bahasa maupun skill untuk keluar negeri," jelasnya.

Oleh karena itu, ia berharap koordinasi yang dilakukan dengan Kementerian lainnya dapat berjalan dengan baik, sehingga para pekerja migran ini mendapatkan pembekalan yang maksimal sebelum bekerja ke luar negeri.

"Ini sedang kita siapkan sistemnya, dikoordinasi dengan Kementerian Pelindungan Pekerjs Migran dan Kementerian Pendidikan untuk menyiapkan bahasa dan skill," tandasnya.

Sebelumnya, Kemenko PM akan segera membangun migrant center di Malang, Jawa Timur.

Cak Imin mengatakan, bahwa dalam hal ini pihaknya akan bekerja sama dengan Perguruan Tinggi yang ada di Malang.

Migrant center ini nantinya akan memberikan pelatihan baik keahlian ataupun bahasa sebelum para pekerja migran ini berangkat dan bekerja ke luar negeri.

"Kita bikin migrant centre, mulai dari risetnya, pemberdayaanya, kita libatkan kampus, kita libatkan perusahaan, kita libatkan ahli, kita libatkan investor," kata Cak Imin dalam keterangannya, Sabtu (9/8).

Ia menjelaskan pembangunan migrant center ini juga sebagai upaya mengintegrasikan dunia pendidikan agar mampu membantu masyarakat sekitar.

"Melibatkan perguruan tinggi mulai dari advokasi kebijakan sampai pada pendampingan dan pemberdayaan pasca PMI. Saya yakin bisa," ujar dia.

"Saatnya kita bekerja lebih terukur sistematis dan tidak sporadis, karena itu kita ingin Malang menjadi pusat global talent yang membanggakan Jawa Timur sekaligus membanggakan Tanah Air," sambungnya.