3 Fakta Kematian Prada Lucky, Baru 2 Bulan Jadi Prajurit TNI Sudah Jadi Korban Penganiayaan Senior
- Antara/Istimewa
tvOnenews.com - Kasus kematian Prada Lucky Cepril Saputra Namo, prajurit muda TNI AD yang bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyita perhatian publik.
Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8) pukul 10.30 Wita setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Nagekeo.
Penyebab kematian prajurit berusia 23 tahun ini diduga kuat karena penganiayaan yang dilakukan oleh para seniornya di dalam lingkungan asrama.
Berikut rangkuman tiga fakta penting terkait kasus tragis ini.
1. Baru Dua Bulan Menjadi Prajurit TNI
Prada Lucky diketahui baru sekitar dua bulan resmi menjadi anggota TNI AD sebelum nyawanya berakhir secara tragis.
Paman korban, Rafael David, menjelaskan bahwa Lucky memulai pendidikan di Sekolah Calon Tamtama (Secatam) TNI AD di Singaraja, Bali, pada Februari 2025.
Setelah menjalani masa pendidikan selama beberapa bulan, Lucky dilantik menjadi prajurit pada akhir Mei 2025.
Usai pelantikan, ia langsung ditempatkan di Yon TP 834/WM yang bermarkas di Kabupaten Nagekeo, NTT, pada Juni 2025.
“Dia baru dua bulan jadi tentara, selesai pendidikan Bulan Mei lalu Juni ditempatkan di sana (Yon TP 834/WM),” ungkap Rafael di rumah duka.
2. Diduga Dicambuk oleh Senior
Keterangan mengejutkan datang dari ibu kandung korban, Sepriana Paulina Mirpey.
Ia mengatakan, sebelum meninggal, anaknya sempat menceritakan kepada ibu angkatnya bahwa dirinya dicambuk oleh senior.
“Setahu saya, waktu dia minta tolong ke mama angkatnya setelah kena pukul pertama, dia bilang, ‘Mama, saya dicambuk,’” tutur Sepriana.
Menurutnya, Prada Lucky bahkan sempat melarikan diri ke rumah mama angkatnya dalam kondisi tubuh penuh luka.
Bagian tangan, kaki, dan punggung korban disebut mengalami kerusakan parah akibat penganiayaan.
“Badannya hancur semua dari kedua tangan, kaki, belakang. Mama angkatnya masih sempat mengompres dan mengoleskan minyak,” tambah Sepriana dengan suara bergetar.
3. Ada Luka Lebam di Tubuh Korban
Pihak RSUD Aeramo membenarkan adanya luka lebam pada tubuh Prada Lucky.
Direktur RSUD Aeramo, Chandrawati Saragih, menyebutkan bahwa lebam tersebut ditemukan saat korban dirawat di rumah sakit.
Load more