Prada Lucky Tewas Disiksa Senior, Diduga karena LGBT
- Frits Floris/tvOne
Kepala Penerangan Kodam Udayana Kolonel Inf Chandra di Denpasar, Kamis mengatakan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku, di Sudenpom Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah, namun jika nanti terbukti bersalah, maka akan ditindak tegas sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku di lingkungan militer," katanya.
Dia menegaskan tidak ada tempat bagi kekerasan dalam tubuh TNI AD. Begitu pula penyalahgunaan wewenang dalam tugas.
"Kami ingin menegaskan bahwa tidak ada ruang di tubuh TNI AD bagi tindakan kekerasan, penyalahgunaan wewenang, atau perilaku menyimpang lainnya," kata dia.
Apalagi Pangdam Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto telah memberikan arahan dan penegasan bagi setiap prajurit untuk tidak melakukan tindakan pidana, terlibat perilaku menyimpang agar TNI sesuai dengan citra TNI yang disiplin dan profesional.
"Pimpinan kami telah berkomitmen penuh untuk menegakkan disiplin, serta memastikan bahwa seluruh prajurit menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan kemanusiaan dalam pelaksanaan tugas," katanya.
Sebelumnya, Prada Lucky dilaporkan meninggal dunia pada Rabu (6/8) pada 10.30 Wita setelah mendapatkan perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Aeramo, Nagekeo.
Prada Lucky baru dua bulan menjadi Anggota TNI. Dia resmi bergabung dengan TNI AD pada Mei 2025.
Diduga Prada Lucky terlibat aktivitas LGBT sehingga dianiaya seniornya. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi soal kabar tersebut.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Buleleng, Bali, Prada Lucky ditempatkan di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM), Kebupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ant/ebs)
Load more