Ekspor RI ke Eropa Bakal Melejit, 95 Persen Produk Bebas Bea Masuk Lewat CEPA
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa resmi menyepakati perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Kesepakatan ini membuka jalan ekspor lebih luas dengan penghapusan hampir seluruh tarif bea masuk ke pasar Eropa.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, menyebut lebih dari 95 persen produk Indonesia akan langsung bebas tarif begitu perjanjian diberlakukan.
“Yang pasti ya kalau dari jumlah produk yang kita hasilkan, itu kalau misalnya kita klasifikasikan itu sudah, tadi saya bilang di tahun pertama saja jumlah, kalau nilainya aja sudah total sudah 99 persen. Kalau itemnya itu kurang lebih 95 persen, itu sudah akan mendapatkan referensi biaya tarif 0 ya,” ujar Djatmiko saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (4/8/2025).
Ia menjelaskan sektor industri padat karya akan menerima manfaat paling besar dari CEPA karena efisiensi biaya ekspor yang mendorong peningkatan permintaan dari pasar Eropa.
“Sektor-sektor industri di Indonesia seperti tekstil, garmen, alas kaki, apparel, itu semua akan, elektronik, pokoknya industri-industri yang banyak menggunakan padat karya itu akan sangat diuntungkan dengan perjanjian CEPA ini,” paparnya.
Sebagai bagian dari kesepakatan dagang, Indonesia juga membuka akses lebih besar bagi produk-produk komplementer dari Uni Eropa.
Termasuk di antaranya mesin berteknologi tinggi, alat kesehatan modern, hingga komponen industri yang belum bisa diproduksi di dalam negeri.
“Nah untuk high-tech ini kita memang memberikan fasilitasi supaya bisa dimanfaatkan oleh sektor industri di Indonesia. Termasuk misalnya alas kesehatan yang kita gak bisa, tapi kita perlu kan, kita perlu diberikan sistem kesehatan yang berkualitas,” beber Djatmiko.
“Nah ini banyak produk-produk kesehatan dari Uni Eropa yang memang high-tech, bagus, dan kita perlu,” lanjutnya.
Djatmiko memperkirakan nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa bisa melonjak hingga dua kali lipat saat CEPA diterapkan penuh pada 2027 mendatang.
“Waktu saya di Kemenko bulan Juli kemarin atau bulan Juni bersama Pak Menko dan teman-teman, kita memperkirakan bisa double. Ya, peningkatan ekspor kita ke Uni Eropa itu bisa double,” katanya.
Ia juga memastikan bahwa Uni Eropa tetap membuka akses terhadap produk sawit Indonesia, baik untuk pangan maupun energi.
Komitmen ini dinilai sebagai sinyal positif di tengah kekhawatiran terkait kebijakan lingkungan Eropa yang selama ini dianggap mendiskriminasi produk sawit. (agr/muu)
Load more