RI Incar 19% Kontribusi Ekonomi Digital ke PDB Lewat Kerja Sama Strategis Prospera
- Abdul Gani Siregar/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah Indonesia terus memacu transformasi digital nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu langkah strategis terbaru adalah kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Digital dengan program kerja sama bilateral Indonesia-Australia (Prospera).
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga 19 persen pada 2045.
“Untuk mencapai target kontribusi 19 persen ekonomi digital ke PDB, diperlukan penguasaan teknologi dan digitalisasi,” kata Meutya dalam pernyataan resmi di Jakarta, Sabtu (2/8/2025).
Transformasi digital ini termasuk dalam 17 agenda pembangunan nasional, yang menjadi kunci dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan PDB terbesar kelima di dunia.
Fokus Kerja Sama Prospera
Kolaborasi dengan Prospera akan difokuskan pada dua pilar utama:
-
Penguatan tata kelola dan arah kebijakan transformasi digital
-
Pemetaan dan penguatan kapasitas internal kementerian
Melalui pendekatan ini, Kementerian Komunikasi dan Digital diharapkan mampu menjadi penggerak utama transformasi digital nasional yang lebih agile dan adaptif.
Deputi Direktur Prospera, Della Temenggung, menyambut baik langkah strategis ini dan menyatakan dukungan penuh terhadap akselerasi digitalisasi di Indonesia.
“Saat ini adalah momen tepat untuk melompat menuju 2045,” ujar Della.
E-commerce Dominasi Ekonomi Digital
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya sektor ekonomi digital sebagai pilar pertumbuhan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Ia mencatat bahwa sektor e-commerce menyumbang hingga 72 persen dari total nilai ekonomi digital nasional. Indonesia juga disebut sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara, dengan proyeksi nilai ekonomi digital mencapai US$600 miliar pada 2030.
Dengan langkah konkret seperti kerja sama bersama Prospera, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadikan ekonomi digital sebagai motor utama menuju Indonesia Emas 2045. (ant/nsp)
Load more