Bendera One Piece Viral Jelang HUT RI, Ini Arti Sebenarnya yang Tak Banyak Diketahui
- x.com/AniRave
Jakarta, tvOnenews.com – Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025, media sosial justru diramaikan oleh sebuah fenomena tak biasa: pengibaran bendera bajak laut khas anime One Piece. Fenomena ini mengundang reaksi keras, bahkan sampai disebut sebagai “potensi perpecahan bangsa” oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Dalam sebuah pernyataan di Kompleks Parlemen, Kamis malam (31/7), Dasco mengungkap bahwa ia menerima laporan dari berbagai lembaga intelijen mengenai kemungkinan adanya motif tersembunyi di balik maraknya bendera bergambar tengkorak tersebut.
“Kami dapat masukan dari lembaga intelijen, memang ada upaya-upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Dasco.
Pernyataan itu pun memancing polemik. Sebagian publik menilai pengibaran bendera bajak laut dari serial One Piece hanya bentuk ekspresi kreatif anak muda yang merayakan kemerdekaan dengan cara kekinian. Tapi pertanyaannya kini mengemuka: sebenarnya apa arti dari bendera One Piece itu sendiri?
Asal-Usul Bendera Topi Jerami: Tengkorak dengan Makna Persahabatan
Bendera yang tengah menjadi sorotan itu sejatinya merupakan lambang dari Straw Hat Pirates, kru bajak laut fiktif yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy—tokoh utama dalam manga dan anime legendaris One Piece.
Simbol ini pertama kali diperkenalkan dalam chapter 5 dan episode ke-3 dari serial tersebut, saat Roronoa Zoro bergabung sebagai anggota pertama. Lambang itu menampilkan tengkorak tersenyum dengan dua gigi besar dan topi jerami khas Luffy yang berwarna jingga dengan pita merah. Desainnya simpel—bola mata hitam, bentuk kepala bulat, dan struktur geometris khas gaya manga Jepang.
Meski bergambar tengkorak, lambang ini bukan simbol ancaman. Sebaliknya, ia merepresentasikan semangat petualangan, kebebasan, dan ikatan persaudaraan antaranggota kru. Simbol ini pun dirancang oleh Usopp—salah satu kru Luffy—karena sang kapten tidak pandai menggambar.
Lebih dari sekadar logo kapal, bendera ini menjadi identitas ideologis kru Luffy: bajak laut yang menentang tirani, melindungi yang lemah, dan memperjuangkan keadilan, meski mereka dianggap buronan oleh pemerintah dunia dalam semesta One Piece.
Simbolisme dan Filosofi: Kebebasan, Bukan Kekerasan
Berbeda dari Jolly Roger klasik yang identik dengan ancaman dan perampokan, versi One Piece menyuarakan nilai-nilai yang hampir kontras: solidaritas, keadilan, dan mimpi-mimpi besar. Bendera Topi Jerami berdiri sebagai simbol bahwa menjadi "bajak laut" bukanlah tentang kejahatan, tetapi tentang melawan sistem yang menindas dan membangun dunia yang lebih adil.
Topi jerami sendiri memiliki makna dalam yang panjang dalam alur cerita. Topi itu awalnya milik bajak laut legendaris Shanks, lalu diwariskan kepada Luffy sebagai simbol kepercayaan bahwa ia kelak akan menjadi sosok besar. Warisan itu pun menjadi pusat dari filosofi Luffy: menjadi orang bebas yang memperjuangkan mimpinya tanpa menindas orang lain.
Antara Ekspresi dan Kecurigaan
Viralnya video pengibaran bendera ini—di truk, motor, bahkan rumah-rumah—jelang hari kemerdekaan memang menimbulkan dua sisi pandang. Ada yang melihatnya sebagai ekspresi seni dan fandom. Namun ada pula yang menilai simbol ini tidak patut dikibarkan di momen nasional yang sakral.
Sufmi Dasco Ahmad kembali menegaskan, dirinya khawatir akan potensi adanya “tangan-tangan asing” yang memanfaatkan simbol budaya pop seperti ini untuk melemahkan rasa kebangsaan.
“Banyak juga ternyata yang tidak ingin bangsa Indonesia maju ke depan,” tegasnya.
Namun di sisi lain, tidak sedikit penggemar One Piece yang merasa kekhawatiran itu berlebihan. Bagi mereka, simbol tengkorak topi jerami bukanlah tanda pemberontakan atau provokasi, melainkan lambang dari harapan, mimpi, dan tekad pantang menyerah—sesuatu yang justru cocok disandingkan dengan semangat kemerdekaan.
Perluas Makna, Jangan Buru-Buru Menghakimi
Kontroversi ini bisa menjadi momentum refleksi nasional: bahwa simbol dalam budaya pop global tidak selalu mengandung makna literal. Di era digital, di mana anak muda mengekspresikan nasionalisme lewat cara baru, penting bagi semua pihak untuk membedakan antara ekspresi dan subversi.
Bendera Topi Jerami mungkin bergambar tengkorak, tapi isinya bukan tentang kematian—melainkan tentang hidup dengan cita-cita dan keberanian menghadapi arus yang menindas.
Dan bukankah itu juga semangat yang membebaskan Indonesia dari penjajahan? (nsp)
Load more