Ketua RT Ceritakan Sosok Arya Daru, Mengaku Terkejut Korban Jadi Diplomat Muda Kemlu RI: Masyarakat di Sini Tahunya Dia...
- tvOneNews
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang Ketua RT menceritakan tentang sosok diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan (39).
Sudah tiga pekan lebih motif kasus kematian Arya Daru Pangayunan masih terbungkus misteri sejak tewas pada Selasa (8/7/2025).
Seperti diketahui, Arya Daru Pangayunan tewas mengenaskan dengan kondisi wajah terbungkus lakban dan dibalut selimut di kamar indekos.
Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas setelah penjaga kos menemukan jasadnya di kamar indekos nomor 105 Guest Host Gondia di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Berbagai asumsi liar telah merebak dari segala pusat digital terkait motif kematian sang diplomat muda yang belum terungkap.
Terkini, Ketua RT 02 Jomblang, Karangbendo, Bantul, Romy Hermawan membeberkan tentang sosok Arya Daru Pangayunan.
"Kalau yang sehari-hari kan biasanya memang beliau tugasnya kebanyakan di luar negeri. Kalau pas di sini saat libur lebaran atau sering pulang," ungkap Romy Hermawan saat diwawancarai tim fakta tvOne di Bantul, Selasa (29/7/2025).
- Kolase Tim tvOnenews
Romy menjelaskan bahwa, Arya Daru tinggal bersama sang istri, Meta Ayu Puspitantri di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tak hanya itu, Arya Daru juga lebih memilih tinggal dengan keluarga Pita di Bantul.
Ketika korban libur dari pekerjaannya, masyarakat sekitar sering melihat Arya Daru melakukan aktivitas seperti biasanya sehari-hari.
"Kalau pas di sini misalnya ke masjid atau ke mana gitu sering lewat, saya lihat," tuturnya.
Romy menjelaskan Arya Daru terlihat seperti masyarakat biasa pada umumnya, masyarakat hanya mengetahui sang diplomat bekerja di luar negeri.
"Nggak kelihatan. Bahkan kalau beliau diplomat pun mungkin yang masyarakat sini baru tahunya pas sudah ada kasus ini. Kalau sebelumnya tahu tugasnya di luar negeri," jelasnya.
Saat ditanya tentang keluarga istri korban, Romy mengaku sangat terkesan dengan mertua Arya Daru.
"Kalau keluarga di sini itu Pak Basu Swastha Dharmmesta dari dulu memang sosialnya tinggi di sini," katanya.
Load more