Review Film "Sore: Istri dari Masa Depan": Bukan Sekedar Film soal Cinta-cintaan, Tawarkan Sensasi Berbeda saat Menontonnya
- Cerita Films
Jakarta, tvOnenews.com - Film Sore: Istri dari Masa Depan bukanlah sekedar film soal “cinta-cintaan”. Pasalnya, film ini menawarkan sensasi berbeda saat menontonnya.
Penikmat karya Yandy Laurens—sang sutradara dan penulis—pasti sudah tak asing dengan “Sore”.
Pasalnya, di tahun 2017 lalu, #SORETheSeries yang terdiri dari 9 episode telah mengudara.
Namun, penonton jangan terlalu yakin Yandy Laurens akan menggarap Sore versi film sama persis dengan versi serialnya.
Lagi-lagi, seperti judul review ini, Film Sore: Istri dari Masa Depan bukan hanya sekedar film soal cinta-cintaan dimana pemeran pria dan wanitanya mengalami momen meet cute di sequence satu lalu ceritanya terus berjalan hingga penonton bisa memutuskan filmnya happy ending atau sad ending.
Sore: Istri dari Masa Depan merupakan film bergenre drama romantis dengan bumbu-bumbu fiksi.
Film ini menceritakan kisah percintaan antara Sore yang diperankan oleh Sheila Dara Aisha dan Jonathan (Dion Wiyoko)—yang skill aktingnya sudah tak diragukan lagi.
Sore tiba-tiba muncul saat Jonathan membuka mata, “Hai, aku Sore, istri kamu dari masa depan”.
Kemunculannya bukan tanpa alasan. Dia mengaku sebagai istri Jonathan yang datang dari masa depan untuk mengubah kebiasaan dan gaya hidup sang suami.
Tujuannya, seperti istri idaman, agar Jonathan terhindar dari hal-hal buruk.
Jonathan bingung dan kesal dengan kehadiran Sore. Namun, Sore terus berusaha untuk meyakinkan suaminya bahwa dirinya memang benar istri Jonathan dari masa depan.
Bumbu fiksi semakin terasa saat Sore melintasi waktu hingga menanggung konsekuensi fisik untuk memperjuangkan cintanya kepada Jonathan dengan cara mengubah kebiasaan dan gaya hidup sang suami.
Namun, perjuangan Sore tidaklah mudah. Di saat-saat itulah penonton dibuat campur aduk, tak karuan, hingga lampu bioskop kembali terang.
Film yang tayang mulai 10 Juli 2025 ini dipercantik dengan sinematografinya.
Mengambil latar tempat mayoritas di Kroasia, Yandy Laurens menangkap gambar dengan apik.
Sebagai contoh, tempat tinggal Jonathan yang diperlihatkan berulang-ulang ditangkap secara detail seolah-olah penonton tahu tata letak rumah itu. Namun, penonton tak dibuat jenuh karena pengambilan gambarnya.
Load more