Cek CCTV di TKP Tewasnya Diplomat Kemlu, Kompolnas: Sebelum-Sesudah Peristiwa Jumlahnya Sama
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Jakarta, tvOnenews.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengecek CCTV di indekos yang menjadi lokasi penemuan tewasnya Diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39), di Jalan Gondangdia Kecil No.22, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/7).
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam mengungkap fakta bahwa jumlah CCTV di lokasi, sebelum dan setelah korban ditemukan tewas ada kesesuaian.
"CCTV, jumlah CCTV, sebelum peristiwa sampai peristiwa jumlahnya sama," kata Anam, di Menteng, Selasa (22/7).
Lebih lanjut, Anam menyebutkan bahwa Kompolnas ingin mengetahui soal CCTV di TKP tersebut apakah hidup atau mati.
“Satu, yang paling penting kami ngecek soal CCTV termasuk mengkonfirmasi CCTV itu hidup atau kah mati. Kalau hidup berapa jam dan diambil oleh kepolisian skemanya berapa waktu. Dijelaskan cukup baik, cukup detail bahkan ditarik ke belakangnya sangat banyak dan itu sangat cukup dan sangat baik,” jelas Anam.
Kemudian, Anam mengungkapkan bahwa usai pengecekan ini pihaknya akan mengonfirmasi ke pihak kepolisian. Hal ini untuk mengetahui titik CCTV yang paling penting untuk mengungkap kasus ini.
"Ini tadi kami hitung semua CCTV yang ada di dalam. Nanti kita konfirmasi ke Polda Metro, di titik mana yang paling penting diambil CCTV-nya dan berapa lama CCTV itu diambilnya. Dua menit, tiga menit, dua jam, tiga jam, satu hari, dua hari," tukasnya.
“Termasuk juga apakah dicek semua ruang dan model yang terjadi di kamar,” jelas Anam.
Untuk diketahui, Kompolnas mengungkap kondisi kamar indekos yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya diplomat muda itu.
Choirul Anam mendapati bahwa plafon kamar dan kamar mandi tidak ada yang rusak.
"Yang berikutnya kami juga ngecek posisi kondisi kamar Kami ngecek kondisi kamar, kami lihat semua bagaimana bentuknya, kami cek plafonnya, kami cek saluran airnya, kami juga cek kasur dan yang gak kalah penting adalah kami cek posisi kunci,” kata Anam, di Menteng, Selasa (22/7).
“Terus posisi plafon, baik posisi plafon kamar maupun plafon kamar mandi tidak ada yang rusak sama sekali. Mungkin itu yang penting," sambungnya.
Anam menambahkan bahwa pengecekan posisi kunci dilakukan lantaran sangat krusial. Dirinya di TKP meminta kepada penjaga kos untuk memperagakan saat membuka pintu.
“Diistu kami cek secara fisik dan kami konfirmasi kepada penjaga kos-kosan ini. Karena beliau lah yang membuka pertama kali, terus kami minta untuk diperagakan posisi kuncinya. Jadi ada dua kunci, kunci yang memang terpasang di pintunya bisa dibuka dari luar maupun dari dalam terus kunci yang memang ada di dalam yang bentuknya slot yang itu hanya bisa dibuka atau dikunci dari dalam,” jelas Anam.
“Saya nanya ini posisi kunci yang slot, pertama yang slot ya yang hanya bisa dibuka dan ditutup dari dalam, itu posisinya terkunci. Jadi kami tadi konfirmasi langsung ke penjaganya karena ada video juga, kami cek videonya, kami konfirmasi ke dianya. Waktu dibuka posisinya terkunci,” lanjutnya. (ars/dpi)
Load more