Dugaan Pungli Seragam Sekolah di Kota Tangsel, Kepala SDN Ciledug Barat Diperiksa
- tvOnenews.com/Rizki Amana
Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Kadindik Kota Tangsel), Deden Deni mengaku pihaknya telah melakukan serangkaian pemeriksaan terkait dugaan pungutan liar (Pungli) berupa biaya seragam sekolah di SDN Ciledug Barat, Pamulang.
Deden mengatakan pihaknya langsung melakukan pemeriksaan saat mendapat informasi adanya dugaan praktik pungli yang dialami dua orang murid berupa permintaan pembayaran uang seragam senilai Rp1,1 juta ke Kepala SDN Ciledug Barat, Ira Hoeriah.
"Kepala sekolahnya sudah dipanggil sama dinas. Dan saya sudah berkunjung ke rumah orang tuanya. Jadi informasinya sudah lengkap," kata Deden kepada awak media, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Deden menjelaskan saat ini pihaknya telah meminta Inspektorat Kota Tangsel untuk melalukan serangkaian pemeriksaan terhadap Kepala SDN Ciledug Barat itu.
Langkah itu dilakukan usai Dinas Pendidikan (Dindik) menggalininformasi dari Kepala SDN Ciledug Barat serta wali murid yang diduga jadi korban pungli berupa seragam khusus itu.
"Jadi informasinya sudah lengkap. Saya minta Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan khusus, supaya jelas kejadiannya," katanya.
Kronologi Pungli Seragam Sekolah
Nur Febri Susanti selaku orangtua dari murid Kelas 2 dan 5 SDN Ciledug Barat, Pamulang, Kota Tangsel mengalami kesulitan saat akan menyekolahkan kedua anaknya itu.
Pasalnya, dirinya diminta membayar uang seragam sekolah dengan total Rp2,2 juta rupiah ke rekening Ira Hoeriah.
Dirinya pun hanya pasrah mengingat hanya menjadi penjual pempek online dan sang suami hanya sebagai juru parkir liar.
- Istimewa
Ia mengaku tak memiliki biaya untuk dapat melunasi harga seragam yang diminta Kepala SDN Ciledug Barat itu mengingat minimnya penghasilan keluarga tersebut.
Ditambah, pihak sekolah meminta Nur membayar lunas tanpa cicilan untuk dapat menyekolahkan kedua anaknya itu.
"Penghasilan suami saya cuma tukang parkir. Saya juga kadang jualan. Kepikiran kan, kalau gak bisa dicicil seperti apa ya, gimana ya gitu," ungkap Santi kepada awak media, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Bukan hanya itu, Nur mencoba meminta kepada Kepala SDN Ciledug Barat untuk diberikan keringanan berupa pembayaran melalui cicilan.
Namun, Kepala SDN Ciledug Barat itu justru meminta Nur untuk memindahkan kedua anaknya jika tak dapat melunasi biaya seragam sekolah yang diminta.
“Kepala sekolahnya juga bilang kalau saya bisa mencari sekolah lain jika merasa tidak mampu membayar biaya seragam,” pungkasnya. (raa)
Load more