Mentrans Kucurkan Rp200 Juta untuk Bangun Toilet per Satu Sekolah di Kawasan Transmigrasi Seluruh Indonesia
- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Sumba Barat Daya, tvonenews.com - Kementerian Transmigrasi RI menggelontorkan anggaran sebesar Rp188 miliar untuk membangun 940 unit toilet di berbagai sekolah di kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia.
Salah satu lokasi yang menjadi fokus program ini adalah SD Bondo Kawango di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang telah berdiri sejak tahun 1984.
Selain itu, SMPN 5 Kodi juga akan mendapatkan bantuan serupa untuk memperbaiki fasilitas sanitasi yang sudah tidak layak.
Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanagara menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan di 154 kawasan transmigrasi di Indonesia.
"Kami mendapat banyak masukan dari dinas transmigrasi daerah bahwa banyak sekolah di kawasan transmigrasi, termasuk toilet dan ruang belajarnya, butuh direhabilitasi. Karena itu, tahun ini Kementerian Transmigrasi membantu perbaikan 940 unit sekolah di seluruh Indonesia, termasuk SD Bondo Kawano dan SMP 5 Kodi di Sumba Barat Daya,” kata Menteri Iftitah kepada wartawan saat meninjau lokasi SD Bondo Kawango, Sabtu (19/7/2025).
Di SD Bondo Kawango, kondisi toilet sekolah saat ini sangat memprihatinkan. Berdasarkan pantauan, fasilitas sanitasi di sekolah tersebut sudah rusak berat dan tidak dapat digunakan lagi.
Dengan jumlah murid sebanyak 183 anak dan 22 guru, menurut Iftitah, kebutuhan akan toilet yang layak sangat mendesak
“Toilet harus dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, tetapi saat ini fasilitasnya sangat kurang,” tambah Iftitah.
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya juga telah memberikan bantuan untuk rehabilitasi toilet, namun masih belum mencukupi kebutuhan.
Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Transmigrasi telah menetapkan standar pembangunan toilet yang tidak hanya fokus pada struktur bangunan, tetapi juga memastikan ketersediaan titik sumber air bersih.
“Rehabilitasi toilet bukan hanya soal bangunan fisik, tetapi juga memastikan adanya sumber air bersih. Ini penting untuk mendukung kebersihan dan kesehatan anak-anak,” jelas Iftitah.
Menurut Iftitah, standarisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan, yang menjadi elemen mendasar dalam pendidikan anak.
"Kami ingin anak-anak transmigran tumbuh dengan standar pendidikan dan lingkungan yang sehat dan layak. Toilet bukan hanya fasilitas fisik, tapi bagian dari pembelajaran hidup bersih,” katanya.
Anggaran untuk pembangunan satu unit toilet diestimasikan sebesar Rp200 juta, yang mencakup pembangunan fisik dan penyediaan sumber air bersih. Dengan total 940 unit toilet yang akan dibangun di seluruh Indonesia, anggaran keseluruhan mencapai Rp18 miliar.
Total anggaran untuk rehabilitasi sekolah dan toilet di kawasan ini dialokasikan dari Dana Tugas Pembantuan Kementerian Transmigrasi.
“Anggaran ini kami sebar ke 940 titik di seluruh Indonesia, termasuk di Sumba Barat Daya, seperti di SD Bondo Kawango dan SMPN 5 Kodi,” ungkap Iftitah.
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya menyambut baik inisiatif ini. Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Dominikus Kaka menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Transmigrasi atas dukungan nyata di sektor pendidikan.
“Terima kasih atas bantuannya. Ini sangat penting untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah kami, khususnya di kawasan transmigrasi,” ujar Wakil Bupati, Kaka.
Kaka menuturkan, kabupaten yang terdiri dari 173 desa, 2 kelurahan, dan 11 kecamatan ini masih menghadapi tantangan besar, seperti tingginya angka stunting dan kemiskinan ekstrem, serta keterbatasan akses air bersih.
“Program rehabilitasi toilet dan penyediaan air bersih ini sangat positif untuk kemajuan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, khususnya anak-anak di bangku SD dan SMP. Ini adalah langkah penting menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya. (rpi/rpi)
Load more