Mendorong Budaya Mobilitas Berkelanjutan demi Masa Depan Ramah Lingkungan
- dok. DPRD DKI Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com - Dalam menghadapi tantangan urbanisasi dan pertumbuhan penduduk yang pesat, penting bagi masyarakat untuk mengadopsi pola hidup yang mendukung kelestarian lingkungan. Salah satu langkah strategis yang kini kian relevan adalah pembangunan sistem transportasi publik yang efisien, nyaman, dan mudah diakses. Hal ini sejalan dengan semangat eco culture, di mana keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam menjadi prioritas utama dalam perencanaan kota dan pengembangan komunitas.
Mobilitas berkelanjutan menjadi kunci dalam mewujudkan gaya hidup ramah lingkungan. Ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi selama ini tidak hanya meningkatkan konsumsi bahan bakar fosil, tetapi juga memperparah polusi udara dan kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, penyediaan akses transportasi publik yang terintegrasi, baik di dalam kawasan maupun menuju kota-kota besar, merupakan solusi penting demi efisiensi dan keberlangsungan lingkungan hidup.
Sistem transportasi publik yang andal juga memberi dampak positif langsung terhadap kualitas hidup warga. Aktivitas harian seperti bersekolah, bekerja, berbelanja, atau berobat dapat dilakukan dengan lebih mudah tanpa perlu mengandalkan kendaraan pribadi. Selain menekan emisi karbon, hal ini juga menumbuhkan budaya kolektif dan gotong royong dalam penggunaan ruang publik secara lebih tertib dan efisien.
Gaya hidup eco culture juga mendorong kebijakan inklusif di mana semua kalangan—baik anak-anak, dewasa, hingga lansia—mendapat kemudahan mobilitas. Dengan begitu, tercipta rasa aman, nyaman, dan aksesibel bagi seluruh lapisan masyarakat untuk beraktivitas tanpa hambatan. Langkah ini merupakan bagian penting dalam menciptakan kota yang layak huni (livable city) dan tangguh di masa depan.
Berbagai kota dan kawasan kini berlomba menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam pengembangan fasilitas dan layanannya. Salah satu contohnya adalah penguatan sistem transportasi umum internal maupun eksternal sebagai respons terhadap kebutuhan mobilitas warga, sekaligus kontribusi nyata dalam mendukung tujuan besar menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.
CitraRaya Tangerang menjadi salah satu kawasan yang aktif menerapkan prinsip eco culture melalui pengembangan layanan transportasi umum yang mendukung kebutuhan mobilitas harian warganya. Dalam waktu dekat, kawasan ini akan menambah rute Trans Citra Raya menuju hub MRT Lebak Bulus di Jakarta Selatan. Langkah ini dirancang untuk mempermudah akses warga ke pusat kota sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi.
“Beberapa kali memang kami diskusi, karena kami adalah transportasi pendukung dari Jakarta juga. Sekarang kami sedang melihat perkembangan Jakarta yang begitu hebat di sektor transportasi. Sekarang ada LRT, MRT, busway juga sudah banyak koridornya,” ujar Meita Mediawati, GM Manajemen Kota CitraRaya Tangerang.
CitraRaya saat ini mengoperasikan dua jenis transportasi: Trans Citra Raya untuk mobilitas ke luar kawasan dengan rute-rute seperti Blok M, Tanah Abang, dan Gambir, serta Citra Connect untuk pergerakan internal warga. Citra Connect bahkan melayani anak-anak sekolah sejak pukul 06.00 pagi, hingga warga yang ingin ke pusat perbelanjaan, pasar, atau fasilitas umum lainnya.
Dalam implementasinya, manajemen CitraRaya Tangerang melakukan survei kebutuhan warga untuk merancang jadwal dan rute yang sesuai dengan kebiasaan aktivitas harian. Meita juga menekankan bahwa armada yang disiapkan mengutamakan kenyamanan dan keamanan, termasuk sistem point to point yang membatasi tempat naik turun penumpang untuk menjaga ketertiban.
“Gunakanlah fasilitas transportasi yang sudah kami sediakan. Dengan begitu warga semua membantu secara luas mengurangi polusi dan kemacetan. Kami juga turut mendukung upaya pemerintah menuju lingkungan yang lebih sehat dan mobilitas yang lebih efisien sesuai dengan tagline kami: eco culture,” tutup Meita.
Load more