Prabowo Pulang dari Maraton Diplomasi 15 Hari, Bawa Oleh-Oleh Ini dari Arab Saudi Hingga Prancis
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba kembali di Tanah Air usai menuntaskan lawatan maraton ke sejumlah negara strategis selama lebih dari dua pekan.
Dalam kunjungan yang mencakup kawasan Timur Tengah, Amerika Selatan, hingga Eropa, Presiden Prabowo membawa pulang sejumlah capaian penting yang memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
“Saya tiba kembali di Tanah Air setelah lumayan ya, kalau tidak salah 15 hari. Saya pergi cukup lama, tapi alhamdulillah apa yang kita hasilkan cukup bagus,” ujar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (16/7).
Lawatan tersebut dimulai dari kunjungan ke Arab Saudi, di mana Presiden Prabowo bertemu langsung dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi. Hasilnya disebut sangat produktif, termasuk komitmen peningkatan investasi Arab Saudi ke Indonesia.
“Hasilnya produktif, Anda sendiri dengar, pengumuman mereka ya, bukan pengumuman kita, pengumuman mereka. Mereka juga menilai sangat berhasil, banyak kemajuan yang kita capai di beberapa bidang. Mereka meningkatkan investasi di Indonesia,” ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, Prabowo juga menyampaikan inisiatif pembangunan perkampungan haji permanen di Arab Saudi.
“Saya juga membahas, saya mengajukan bahwa Indonesia ingin membangun perkampungan haji yang permanen di situ. Secara prinsip mereka tidak keberatan, tapi tentunya akan dilakukan persiapan-persiapan perencanaan teknis. Saya sudah diberitahu, rencana-rencananya mudah-mudahan lancar,” katanya.
Prabowo menekankan bahwa Indonesia kini memiliki kerja sama yang sangat erat dengan negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Yordania.
“Sangat-sangat sinkron bersama kita,” ucapnya.
Dari Arab Saudi, Prabowo melanjutkan ke Brasil untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Rio de Janeiro, sekaligus kunjungan resmi ke Republik Federasi Brasil.
“BRICS tentunya kita juga diterima sebagai anggota. Sesudah itu saya kunjungan resmi ke Republik Federasi Brasil, diterima Presiden Lula dengan baik,” ujar Prabowo.
Ia menyoroti potensi besar hubungan antara Brasil dan Indonesia sebagai negara pemilik hutan tropis terbesar di dunia.
“Brasil dan Indonesia sama-sama negara sangat besar, memiliki hutan tropis yang sangat besar, bisa dikatakan paru-paru dunia. Aneh hubungan dagang kita masih relatif kecil, jadi ini kita ingin tingkatkan,” tegasnya.
Dalam perjalanan pulangnya, Prabowo juga melakukan pendekatan informal dengan sejumlah pejabat Inggris untuk membahas isu-isu global, termasuk Gaza dan Ukraina.
Kemudian di Brussels, Belgia, Presiden Prabowo menorehkan sejarah dengan menuntaskan perundingan CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) antara Indonesia dan Uni Eropa yang telah mandek selama 10 tahun.
“Di Uni Eropa itu ada terobosan luar biasa, setelah 10 tahun perundingan alot, akhirnya kita mencapai kesepakatan Indonesia dan Uni Eropa akan masuk ke dalam apa yang disebut CEPA, Comprehensive Economic Partnership Agreement,” jelasnya.
Prabowo menyebut kesepakatan tersebut sebagai bentuk simbiosis antara kekuatan ekonomi Indonesia dan Eropa.
“Mereka punya teknologi yang bagus, punya sains, punya dana keuangan, kita punya mineral, kita punya komoditas, kita punya pasar,” ujarnya.
Puncak dari lawatannya adalah undangan sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Bastille Day di Paris, Prancis, di mana kontingen Indonesia memimpin defile militer, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk negara Asia.
“Kita diberi kehormatan bisa memimpin defile Hari Nasional Prancis. Ini sesuatu yang baru pertama kali dalam sejarah. Mereka memandang kita negara yang sangat penting,” tutur Prabowo.
Ia juga melakukan pembicaraan intensif dengan Presiden Emmanuel Macron yang dinilai sangat produktif. Sebelum kembali ke Indonesia, Prabowo sempat singgah di Minsk, Belarus, untuk menjajaki kerja sama komoditas dan sektor pupuk.
“Belarus butuh banyak komoditas dari kita dan kita juga membahas sama mereka, karena kita butuh pupuk, potas, dan sebagainya,” tandasnya.
Dengan berakhirnya rangkaian kunjungan ini, Prabowo membawa pulang sederet komitmen investasi, penguatan kerja sama strategis, hingga capaian diplomatik yang membuka jalan bagi lompatan Indonesia di panggung internasional. (agr/dpi)
Load more