Jakarta - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi Covid-19 penguat yang digencarkan merupakan salah satu upaya meningkatkan proteksi saat warga dalam jumlah besar mudik Lebaran.
Nadia dalam acara Diskusi Dialektika Demokrasi bertema "Balada Booster dan Mudik Lebaran" di Jakarta, Kamis, mengatakan harus dipahami bersama vaksinasi penguat bukan sesuatu yang merepotkan untuk para pemudik.
"Sebenarnya 'booster' (vaksinasi penguat) ini adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan proteksi, karena kita tahu, seperti tadi disampaikan, jumlah yang akan melakukan mudik itu kan sangat besar ya," ujar dia.
Diperkirakan 80 juta lebih penduduk Indonesia akan melakukan mudik Lebaran.
Ia mengatakan dengan jumlah orang yang bergerak begitu besar, risiko penularan Covid-19 akan terjadi peningkatan.
"Nah karena risikonya meningkat, makanya kita tambahkan juga proteksi kekebalan pada tubuh kita, untuk lebih bisa meningkatkan kemampuan kita nanti menghadapi risiko-risiko peningkatan laju penularan yang terjadi," kata dia.
Ia mengatakan dalam kegiatan mudik, tentu akan bertemu dengan kelompok lanjut usia, orang dengan komorbid, serta anak-anak di bawah usia enam tahun yang ikut mudik. Sebanyak tiga kelompok rentan tersebut yang harus dilindungi sejak awal dengan vaksinasi.
"Sebenarnya, mengapa kemudian pemerintah mengambil kebijakan untuk 'booster', menjadi salah satu yang kita lakukan sebelum mudik? Itu sebagai bagian dari menjaga kesehatan kita semua," kata dia.
Nadia memaparkan terjadi tren peningkatan vaksinasi penguat, yang tadinya sekitar 300-400 ribu orang, sekarang penyuntikan per hari untuk dosis ketiga sekitar 700-760 ribu orang, terutama di daerah-daerah di mana memang banyak asal pemudik.
Jumlah yang sudah mendapatkan dosis ketiga sampai saat ini tercatat mencapai 26,8 juta orang.
Load more