Pendekatan Humanis Pemimpin Baru Papua, Ciptakan Sejarah Lewat Dialog Adat dan Agama
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com — Sejak ditunjuk sebagai penjabat (Pj) Gubernur Papua, pemimpin baru di Bumi Cenderawasih ini langsung bergerak cepat menyapa berbagai elemen masyarakat. Langkah pertamanya mencerminkan pendekatan yang humanis dan inklusif, dengan menjadikan tokoh adat dan tokoh agama sebagai mitra dialog strategis dalam membangun Papua.
Setibanya di Papua, ia memilih tidak langsung menggelar rapat teknis atau seremonial pemerintahan, melainkan membuka ruang perjumpaan dengan para pemuka agama dan adat. Pertemuan ini menjadi sinyal awal bahwa masa kepemimpinan kali ini ingin bertumpu pada kekuatan sosial budaya Papua yang selama ini menjadi pilar perdamaian.
Dalam berbagai agenda awalnya, Pj Gubernur tersebut menaruh perhatian besar pada pentingnya menjaga stabilitas sosial, menjelang agenda besar Pemungutan Suara Ulang (PSU) Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Ia menegaskan bahwa stabilitas tak bisa dicapai tanpa merangkul para tokoh yang memiliki kedekatan emosional dan spiritual dengan masyarakat akar rumput.
Roda pemerintahan yang berjalan lancar, pembangunan yang adil, hingga pelaksanaan demokrasi yang damai, semuanya bergantung pada partisipasi kolektif masyarakat Papua. Karena itu, membangun kepercayaan dari akar budaya dan keyakinan dianggap sebagai fondasi paling kokoh untuk mewujudkan Papua yang aman dan sejahtera.
Langkah awal yang dilakukan Pj Gubernur ini pun dinilai tidak biasa oleh banyak pihak di Papua. Pendekatannya yang lebih personal dan penuh penghormatan dianggap sebagai angin segar dalam iklim politik lokal.
Mulai dari sinilah, apresiasi dan dukungan mulai mengalir dari berbagai pihak. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua, Pdt. Lipius Biniluk, yang juga pimpinan PGGP Papua, menyampaikan bahwa kunjungan pertama sang Pj Gubernur menemui para pemuka agama merupakan langkah historis dan penuh makna.
“Saya bersama para perwakilan seluruh agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, dan Budha menyatakan apresiasi dan dukungan atas langkah Pj Gubernur yang memulai tugasnya dengan bertemu tokoh agama dan adat. Ini adalah sejarah bagi kami,” ujar Pdt. Lipius di Sentani, Rabu (9/7/2025).
Menurutnya, selama ini belum pernah ada pejabat setingkat gubernur yang memprioritaskan pertemuan dengan tokoh lintas agama sesaat setelah tiba di Papua. Hal ini dianggap sebagai bentuk penghormatan dan keterbukaan yang luar biasa terhadap keberagaman yang dimiliki Papua.
Tak hanya tokoh agama, apresiasi juga datang dari tokoh adat. Ondoafi Organes Kaiway, tokoh adat dari Kabupaten Jayapura, mengungkapkan rasa terkesannya saat menerima langsung kunjungan Pj Gubernur setibanya di tanah Papua.
“Ini baru pertama kali terjadi. Seorang pemimpin daerah langsung turun dari pesawat dan menyapa kami para pemilik tanah ini. Ini wujud penghormatan besar terhadap adat Papua,” ujarnya.
Dukungan dari para tokoh agama dan adat ini dinilai penting dalam menjaga kondusifitas sosial, terutama menjelang PSU yang akan segera digelar. Mereka menyebut komitmen Pj Gubernur dalam merangkul semua pihak selaras dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila pertama dan sila ketiga.
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur menyebut pertemuan dengan para tokoh ini sebagai bagian dari upaya membangun sinergi sejak awal. Ia juga mengakui pentingnya peran pemuka adat dan agama dalam menjaga kedamaian serta menjadi panutan dalam menghadapi pesta demokrasi mendatang.
Ia juga menekankan, bila para tokoh secara aktif menyuarakan persatuan, perdamaian, dan kebersamaan, maka tidak akan ada konflik yang muncul.
“Banyak harapan dan penyampaian yang sudah saya dengar. Itu menjadi catatan kami untuk kita wujudkan bersama: Papua yang aman, damai, maju, dan masyarakatnya sejahtera,” pungkasnya.
Load more