Wapres Gibran Soal Ditugaskan Percepat Pembangunan Papua: Saya Siap
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka mengaku siap menjalankan tugas memimpin percepatan pembangunan di Papua.
Gibran menyatakan siap menjalankan tugas apa pun dan kemana pun dari Presiden Prabowo.
"Saya sebagai pembantu presiden siap ditugaskan ke mana pun, kapan pun, dan ini kan melanjutkan kerja keras dari Pak Wapres Maruf Amin untuk masalah Papua," kata Gibran dalam keterangannya, Rabu (9/7).
Gibran menjelaskan bahwa keterlibatannya dalam isu Papua bukanlah hal yang baru.
Jajaran Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), kata Gibran, kerap menjalankan berbagai kegiatan di Papua, seperti mengirimkan alat sekolah, laptop, dan melakukan pengecekan kesiapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah di Papua, seperti Sorong dan Merauke.
"Kami sebagai pembantu presiden siap ditugaskan di mana pun, kapan pun. Dan saat ini kita menunggu perintah berikutnya. Kita siap, kita siap," ujar Gibran.
"Misalnya, keppres-nya (keputusan presiden) belum keluar pun saya juga siap kapan pun," tambahnya.
Mengenai teknis pelaksanaan tugas, Gibran menyebut dirinya fleksibel dalam hal lokasi kerja.
Wapres mengatakan dirinya dapat berkantor di mana saja, baik di Jakarta, Ibu Kota Nusantara (IKN), maupun di Papua.
"Kalau saya bisa berkantor di mana saja. Bisa di Jakarta, di Kebon Sirih, bisa di IKN kalau Desember nanti sudah jadi, bisa di Papua, bisa juga di Klaten di Jawa Tengah. Ini kita di mana pun kita jadikan kantor," ujar Gibran.
Turut diketahui sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak akan berkantor di Papua, tetapi di Sekretariat Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.
Hal tersebut menjelaskan lebih lanjut pernyataannya mengenai penugasan Wapres dalam percepatan pembangunan Papua yang disampaikan saat acara penyampaian Laporan Tahunan Komnas HAM pada Rabu (2/7).
"Tidak mungkin Wakil Presiden akan pindah kantor ke Papua sebagaimana diberitakan oleh beberapa media," kata Yusril saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Load more