Viral Penari Cilik di Pacu Jalur, Ini 5 Fakta Unik Sungai Kuantan Tempat Festival Balap Perahu Legendaris
- Kemenparekraf
Riau, tvOnenews.com – Momen Festival Pacu Jalur kembali jadi sorotan nasional usai viralnya video penari cilik yang tetap santai menari di tengah deru jalur (perahu tradisional) yang melaju kencang.
Aksi tersebut terjadi di Sungai Kuantan, lokasi utama festival tahunan kebanggaan masyarakat Riau.
Bagi traveler yang penasaran, Sungai Kuantan atau Batang Kuantan menyimpan banyak cerita dan keunikan. Berikut 5 fakta menarik tentang sungai ini yang dirangkum detikTravel dan tvOnenews, Senin (7/7/2025):
1. Mengalir di Dua Provinsi
Sungai Kuantan mengalir dari Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, lalu memasuki wilayah Provinsi Riau. Meski demikian, Festival Pacu Jalur hanya digelar di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Panjang sungai ini mencapai sekitar 500 kilometer.
2. Punya Banyak Nama
Di kalangan masyarakat Minangkabau, sungai ini dikenal dengan nama Batang Kuantan (batang berarti sungai). Di bagian hilir, alirannya juga disebut sebagai Batang Indragiri, yang terhubung ke wilayah pesisir timur Sumatra.
3. Sarat Sejarah dan Nilai Budaya
Sungai Kuantan bukan hanya lintasan air, tapi jalur sejarah. Sejak dulu, sungai ini digunakan warga untuk mengangkut hasil bumi seperti pisang dan tebu. Sebelum adanya transportasi darat, jalur (perahu tradisional) bisa memuat 40–60 orang, menjadi alat vital bagi kehidupan ekonomi masyarakat.
4. Lintasan Pacu Jalur yang Melegenda
Dulu, Pacu Jalur hanya digelar untuk memperingati hari besar Islam di kampung-kampung sepanjang sungai. Kini, tradisi ini diangkat sebagai perayaan Hari Kemerdekaan RI dan menjadi festival besar setiap bulan Agustus.
Tahun ini, Festival Pacu Jalur 2025 akan digelar di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, pada 20–24 Agustus 2025 dengan tema:
“Pacu Jalur Mendunia, UMKM Semakin Jaya”
5. Habitat Alami Buaya Muara
Tak hanya manusia, buaya muara juga menjadikan Sungai Kuantan sebagai rumahnya. Bahkan, penampakan buaya cukup sering terjadi. Pada 10 Mei 2025 lalu, warga melaporkan melihat dua ekor buaya berjemur di tepi sungai.
BKSDA Riau mengimbau masyarakat di wilayah seperti Desa Sikakak, Kecamatan Cerenti agar waspada dan berbagi ruang dengan buaya. Aktivitas di sungai sebaiknya dihindari pada pukul 17.00–07.00 WIB, saat buaya aktif berburu.
Load more