Viral Tembok Bolong di Jatinegara Jadi Tempat Mangkal Wanita Malam, Satpol PP: Sudah Ditutup KAI
- Aldi Herlanda/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyebut tembok atau pagar pembatas jalur rel yang bolong di Jatinegara yang diduga dijadikan tempat mangkal wanita malam telah ditutup oleh PT KAI.
Kasatpol PP Jatinegara Teguh Nurdin Amali mengatakan, PT KAI merespon cepat usai viralnya tembok bolong tersebut.
Sehingga langkah yang diambil oleh PT KAI itu dapat memutus aktivitas negatif yang kerap dilakukan di lokasi tersebut.
"Alhamdulillah itu sudah mendapat respon dari PT KAI, sudah ditutup dengan bekas rel," katanya saat dihubungi, Senin (7/7/2025).
Teguh menjelaskan, usai penutupan itu, pihaknya mengaku masih terus melakukan patroli di lokasi tersebut, diharapkan mampu mengurangi aktivitas yang menjadi keresahan dari masyarakat itu.
"Kami tetap Pak, melakukan kegiatan patroli untuk memperkecil angka prostitusi tersebut," jelasnya.
Adapun patroli itu dilakukan pada malam hari, sebab, para wanita malam kerap mangkal di lokasi tembok bolong dimulai pada pukul 22.00 WIB.
"Tiap malam, tiap malam kita lakukan patroli, kita masih mengandalkan untuk unit yang piket," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Satpol PP berhasil mengamankan tujuh orang di sekitar pagar atau tembok pembatas jalur rel yang bolong di lintas Jatinegara hingga Cipinang, Jakarta Timur.
Seluruh orang yang berhasil diamankan tersebut terdiri dari pedagang kopi, wanita diduga PSK dan waria.
"Terakhir kita berhasil mengamankan ada 7 ya, tapi 7 juga terdiri dari ya memang ada wanita malam berikut pendagang-pedagang, kemudian juga ada waria," kata dia..
Teguh menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya, mereka berasal dari Jakarta bahkan beberapa di antaranya dari luar daerah seperti Cirebon dan Indramayu.
"Memang kalau dilihat dari KTP-nya ada warga KTP DKI, tapi lebih banyak KTP daerah, ada Cirebon Indramayu. (Usia) 40 sampai 50," jelasnya.
Ia menyebut, kegiatan razia ini merupakan tindak lanjut dari adanya aduan masyarakat yang merasa resah dengan aktivitas di lokasi tersebut. Sehingga pihaknya bergerak cepat untuk mengamankan mereka.
"Salah satunya aduan masyarakat," katanya lagi. (aha/iwh)
Load more