Sedot Aspirasi Masyarakat, Korlantas Polri Hadirkan Jargon Polantas Menyapa
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Korlantas Polri merespons aspirasi publik di tengah semangat momentum Hari Bhayangkara ke-79.
Respons terhadap aspirasi masyarakat itu selaras dengan berbagai inovasi yang dilakukan Korlantas Polri di bawah kepemimpinan Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho.
Salah satu aspirasi yang muncul kuat dari publik adalah perlunya diwujudkan budaya pelayanan yang lebih ramah dan proaktif yang dirangkum dalam satu usulan jargon 'Polantas Menyapa'.
Jargon ini bukan sekadar simbol, melainkan cerminan harapan masyarakat agar setiap petugas polisi lalu lintas (Polantas) benar-benar hadir sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan yang humanis.
Bahwa tugas Polantas bukan hanya menindak pelanggaran, tapi juga menyapa, membantu, dan memberikan rasa aman di tengah masyarakat.
“Kami ingin ada perubahan dari cara-cara lama. Polantas itu bukan hanya penegak hukum, tapi juga wajah pertama kepolisian yang bertemu langsung dengan rakyat. Maka perlu budaya ‘menyapa’ yang menunjukkan kedekatan dan kepedulian,” kata Dwi seorang pengemudi Ojek Online (Ojol), Jakarta, Sabtu (28/6/2025).
Usulan masyarakat agar jargon 'Polantas Menyapa' diangkat dan diterapkan secara nyata sejalan dengan semangat Polri Presisi yang mengedepankan pelayanan publik yang prediktif, bertanggung jawab, dan transparan.
Sejumlah keberhasilan Korlantas, seperti penerapan ETLE, SIM Online, dan modernisasi sistem pengawasan lalu lintas mendapat apresiasi.
Namun, masyarakat menekankan bahwa kemajuan teknologi harus dibarengi dengan reformasi budaya pelayanan di lapangan.
Harapan yang disampaikan antara lain 'Polantas Menyapa' dijadikan moto resmi pelayanan di lapangan, sebagai simbol kedekatan dan keramahan.
Kedua, dibangunnya budaya komunikasi yang santun dan empatik dalam setiap interaksi petugas dengan masyarakat.
Ketiga, ditingkatkannya pelatihan pelayanan publik bagi anggota, terutama di pos jaga, lokasi tilang, dan kantor pelayanan SIM.
Keempat, petugas hadir tidak hanya saat razia, tetapi juga aktif menyapa, mengarahkan, dan memberi edukasi lalu lintas.
Kelima, disediakan kanal umpan balik publik yang terbuka, untuk memantau pelaksanaan nilai-nilai 'Polantas Menyapa'.
Warganet pun ramai menggaungkan dukungan terhadap gagasan ini di media sosial. Banyak yang menilai bahwa jika “Polantas Menyapa” benar-benar diterapkan, citra Polantas akan berubah dari yang dulu terkesan kaku dan menegangkan menjadi lebih ramah, bersahabat, dan solutif.
Load more