Melekat dengan Legenda Sangkuriang, Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu Sempat Naik Pekan Terakhir Juni 2025
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Melekat dengan legenda Sangkuriang, Badan Geologi Kementerian ESDM menyebut aktivitas Gunung Tangkuban Parahu di wilayah utara Kota Bandung sempat naik pada pekan terakhir Juni tahun 2025 ini.
Berdasarkan pengamatan sampai tanggal 27 Juni 2025 pukul 24.00 WIB, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhamad Wafid menjelaskan aktivitas kegempaan Tangkuban Parahu hingga saat ini masih didominasi getaran tremor menerus yang berasosiasi dengan aktivitas bualan lumpur di Kawah Ratu.
Adapun rekaman kegempaan pada tanggal 24 dan 25 Juni 2025 mengalami peningkatan gempa low-frequency (LF) secara bertahap, yaitu masing-masing 90 dan 103 kejadian per hari.
Sementara itu, berdasarkan data pemantauan tanggal 26 Juni 2025, jumlah gempa LF terekam sebanyak 116 kejadian, 1 kali gempa vulkanik dalam dan getaran tremor-menerus dengan amplitudo 0,5-1 mm.
Tanggal 27 Juni 2025, terjadi 97 kali gempa LF dengan amplitudo 2-27 mm, lama gempa 8-26 detik, 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 8-10 mm dan lama gempa 31-33 detik.
Lalu 2 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 9-10 detik serta 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10 mm, S-P 10 detik dan lama gempa 31 detik.
Pengamatan secara visual terpantau hembusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian berkisar antara 5 hingga 180 meter dari dasar Kawah Ratu dan 5 hingga 15 meter dari dasar Kawah Ecoma dengan tekanan lemah hingga sedang.
"Manifestasi bualan lumpur di Kawah Ratu yang terbentuk pada tanggal 5 Juni 2025 hingga saat ini masih teramati, tingkat intensitas dan luasan area bualan lumpur ini masih sama dibanding dengan aktivitas pada 26 Juni 2025," kata dia, Sabtu (28/6/2025).
Wafid memaparkan pengamatan deformasi permukaan menggunakan alat EDM dan GNSS masih menunjukkan adanya pola inflasi.
Ini mengindikasikan akumulasi tekanan pada kedalaman dangkal di bawah tubuh gunung api.
Berdasarkan data pengukuran gas dari stasiun Multi-GAS permanen, terang dia, belum menunjukkan perubahan mencolok pada rasio gas (CO2/SO₂, CO₂/H₂S, H2O/CO2, H2S/SO2) maupun proporsi antara gas SO₂ dan H₂S.
Badan Geologi pun menyatakan tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih berada pada Level I (Normal) dengan mempertimbangkan semua data tersebut.
Load more