Penutup Rangkaian Pemilu IA-ITB 2025, Agung Aswamedha Beri Visi Besar dan Strategi Konkret
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Hearing Nusantara Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung menjadi penutup dari rangkaian Pemilu IA-ITB 2025.
Agenda ini digelar di Auditorium Gedung Graha PGAS, Perkantoran PGN, Jalan Kyai Haji Zainul Arifin, Jakarta Barat, Rabu (25/6/2025).
Sorotan pun tertuju pada alumni Fisika ITB angkatan 2002, Agung Aswamedha yang menjadi calon Ketua Umum IA-ITB 2025-2029.
Dalam kesempatan itu, Agung yang biasa disapa Atep menyampaikan visi besar dan strategi konkret untuk menjadikan IA-ITB sebagai ekosistem alumni yang produktif, kolaboratif, dan berdampak nyata.
Atep saat ini menjabat sebagai Direktur Riset dan Pengembangan (R&D) di Sangkuriang Internasional, sebuah perusahaan teknologi yang banyak melibatkan talenta alumni ITB dari berbagai jurusan dan angkatan.
Dalam pemaparannya, Agung memperkenalkan visi: “Menjadikan IA-ITB sebagai Ekosistem #CuanBersamaAlumni yang produktif, kolaboratif dan berdampak nyata untuk memberi kontribusi strategis bagi #CuanUntukNegeri.”
Visi ini lahir dari pengalaman hidupnya, sebuah perjalanan spiritual yang dimulai dari keterpurukan pribadi pada 2014 hingga menemukan kekuatan dan dukungan dari jejaring alumni ITB.
“Saat saya bangkrut, saya skeptis terhadap ITB Connection. Tapi justru di titik terendah itu, saya melihat bahwa IA-ITB adalah rumah. Dan sejak saat itu saya mewakafkan waktu saya untuk berkegiatan di IA,” kata Agung.
Agung mengakui menjadi alumni ITB adalah salah satu keuntungan bukan hanya bagi karir tapi juga kehidupannya.
Dengan dasar tersebut, Agung memaparkan rencana konkret pembangunan Ganesha Tower sebagai pusat aktivitas alumni dimana dia menjanjikan akuisisi gedung 8 lantai di Jakarta yang bisa beroperasi akhir 2025.
Tak hanya itu, dia menargetkan pembangunan gedung 7 lantai di lahan 4 ribu meter persegi di Jalan Sulanjana, Bandung dan melibatkan alumni di berbagai sektor seperti IT, pertahanan, alat kesehatan, hingga entitas permodalan
“Ini adalah bentuk nyata bagaimana trust alumni dapat diwujudkan dalam kolaborasi bisnis yang transparan dan berkelanjutan,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya mendekatkan IA-ITB kepada alumni muda, khususnya angkatan 2010-an. Beberapa fasilitas “healing space” sudah disiapkan, termasuk co-working space di Jakarta dan Bandung, serta ruang kumpul informal seperti café milik alumni.
Lebih jauh, Agung menyebutkan bahwa kepedulian terhadap mental health akan menjadi bagian integral dari program-program IA-ITB ke depan.
Agung menggambarkan alumni ITB sebagai para “gajah” dan “superhero” yang hebat namun sering berjalan sendiri-sendiri.
“Tugas kita adalah membentuk ‘Avengers’, kumpulan superhero yang bersatu dalam satu tujuan besar,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam situasi geopolitik global yang tidak menentu, justru dibutuhkan kepemimpinan kolektif dan inklusif yang menolak ego sektoral.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof Yassierli turut memberikan dukungan dalam bentuk pesan video.
“IA-ITB harus relevan sebagai solusi bagi alumni, dari Sabang hingga Merauke, dan harus memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa. Saya siap berkolaborasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Yassierli.
Lalu, Audist Subekti (KI’80) yang menjadi moderator dalam kesempatan tersebut turut mengapresiasi keterbukaan dan soliditas para calon ketua umum.
Ia menantang agar program-program yang ditawarkan tidak berhenti di atas kertas.
“Eksekusi adalah kuncinya. Jangan hanya jago kandang, alumni ITB harus punya daya saing nyata di luar sana," kata Audist.
Sebagai penutup, Agung menegaskan bahwa kebersamaan adalah kunci.
“Ini bukan soal menang atau kalah. Siapapun terpilih nanti, kita harus bergerak bersama. Saya terbuka untuk berkolaborasi dengan semua pihak, dari yang paling senior hingga alumni paling muda. Ini perjuangan kolektif untuk masa depan alumni dan negeri," tutupnya.
Seluruh alumni ITB diundang untuk memberikan suara mereka pada Pemilu IA-ITB yang akan berlangsung pada 28 Juni 2025 mendatang.
Load more