Teror Bom Saudi Airlines Angkut Jemaah Haji Jadi Perhatian Besar, DPR Minta Polri Koordinasi dengan Interpol
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyoroti soal ancaman teror bom kepada pesawat Saudi Airlines yang membawa jemaah haji Indonesia.
Dia meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berkoordinasi dengan Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) mengusut teror bom itu.
Menurut Habiburokhman, pemerintah tidak boleh menganggap remeh ancaman bom tersebut. Meskipun polisi sudah menyatakan tidak ada bom di dalam pesawat, tapi teror itu harus ditindaklanjuti.
“Tapi kan tentu kita punya hubungan kerja sama dengan Interpol untuk ditindaklanjuti maksimal. Jadi enggak bisa dianggap remeh,” kata dia di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).
Sebelumnya, pesawat Saudi Airlines rute Jeddah-Jakarta dengan nomor penerbangan SI-576 mendarat darurat di Bandara Kualanamu Medan.
Hal ini dilakukan setelah mendapatkan ancaman bom. Berdasarkan keterangan, ancaman diterima oleh pilot Saudi Airlines ketika pesawat sudah terbang dari Bandara Jeddah.
Kemudian, pada pukul 10.55 WIB, pesawat mendarat darurat di Bandara Kualanamu dalam keadaan selamat. Pesawat itu membawa 442 jemaah haji dan 18 kru pesawat. Seluruh penumpang berhasil di evakuasi dari pesawat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, mengatakan ancaman tersebut diterima melalui surat elektronik (email) dari pihak tak dikenal pada pukul 07.30 WIB, sebagaimana dilaporkan oleh PT Angkasa Pura Indonesia.
“Kami telah menerima laporan ancaman bom melalui email dan segera mengambil langkah-langkah penanganan sesuai prosedur keamanan penerbangan yang berlaku. Keselamatan penumpang dan kru adalah prioritas utama,” ungkap Lukman dalam keterangannya, Selasa (17/6/2025). (saa/iwh)
Load more