Kemenhub Pastikan Tidak Ada Bom di Penerbangan Haji Saudia Airlines SV 5276
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Kepanikan sempat merebak saat Pesawat Saudia Airlines SV 5276 yang membawa 442 jamaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta–Bekasi mendadak mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, pada Selasa (17/6). Ancaman bom yang diterima lewat surat elektronik memaksa pilot mengalihkan rute dari Jakarta.
Namun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan seluruh penumpang dan kru dalam kondisi aman. Pemeriksaan menyeluruh tak menemukan adanya bom atau bahan peledak lainnya.
“Pemeriksaan selesai pukul 18.47 WIB. Tidak ditemukan bom. Seluruh penumpang dan kru diinapkan di penginapan terdekat,” ujar Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan, Asri Santosa, dalam keterangan resmi.
Evakuasi Kilat dan Pemeriksaan Total
Setelah mendarat, penanganan darurat segera dilakukan. Semua penumpang dan awak dievakuasi. Tim gabungan dari Gegana Polri, Polda, TNI AD, TNI AU, Aviation Security, hingga tim pemadam bandara diterjunkan untuk menyisir kabin dan bagasi pesawat.
Langkah ini dilakukan di area isolasi Bandara Kualanamu agar tidak mengganggu jadwal penerbangan lainnya. Operasional bandara tetap berjalan normal.
Dirjen Kemenhub Apresiasi Respons Cepat
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menyampaikan apresiasi atas gerak cepat semua pihak. Menurutnya, penanganan darurat ini sesuai dengan PM 140 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional, serta pedoman teknis terbaru dari Ditjen Hubud.
“Kami mengapresiasi kerja cepat operator penerbangan, Komite Keamanan Bandara Kualanamu, pemerintah daerah, dan seluruh pihak terkait. Kondisi kini aman dan kondusif,” tegas Lukman.
Penerbangan Dilanjutkan Pagi Ini
Pesawat rencananya akan melanjutkan penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu pagi (18/6), setelah seluruh prosedur keselamatan dipastikan terpenuhi.
Ancaman Bom Masih Diusut
Hingga kini, otoritas belum mengungkap identitas pengirim email ancaman bom tersebut. Investigasi lanjutan dilakukan oleh pihak keamanan siber dan intelijen untuk melacak motif dan sumber pesan. (ant/nsp)
Load more