Jelang Eksekusi Rumah Dr Sutomo, Rakyat dan Ormas Siap Lawan Ketidakadilan

Surabaya, tvOnenews.com - Rencana eksekusi tiga rumah di Jalan Dr. Soetomo 55, Surabaya, menyulut perlawanan besar. Tiga organisasi masyarakat sipil, MAKI Jawa Timur, GRIB Jaya, dan Cobra 08 menyatakan siap turun langsung untuk menghadang jalannya eksekusi yang dinilai sarat pelanggaran hukum dan manipulasi dokumen.

Warga menyebut rumah yang dihuni sejak 1963 dan dibeli resmi dari TNI AL, kini mendadak terancam eksekusi setelah muncul klaim atas nama Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang disebut telah kedaluwarsa sejak 1980. Bahkan, pihak yang mengklaim kepemilikan kini berstatus buron karena kasus dugaan pemalsuan dokumen tanah.

Ketua DPD GRIB Jaya Jatim, Akhmad Miftachul Ulum, dengan lantang menyebut kasus ini sebagai simbol hancurnya keadilan bila tetap dilanjutkan. 

“Kalau negara tunduk pada surat palsu, maka rakyat tidak punya tempat lagi untuk mencari keadilan,” tegasnya kepada wartawan, Senin (17/6).

Koordinator Wilayah MAKI Jatim, Heru Satriyo, bahkan menyebut sudah mengantongi bukti-bukti dugaan pelanggaran etik aparat yang mendorong eksekusi. Ia mendesak Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial segera turun tangan.

Sementara itu, organisasi Cobra 08, yang dikenal kerap mendampingi isu ketidakadilan hukum di akar rumput, memastikan akan hadir di lokasi untuk mendampingi warga menghadapi eksekusi yang dijadwalkan 19 Juni mendatang.

“Ini bukan hanya soal rumah. Ini soal martabat hukum. Kalau rakyat tak dibela, kami yang akan berdiri di garis depan,” tegas Ulum.

Ratusan warga dari sejumlah titik juga dikabarkan akan hadir sebagai bentuk solidaritas.
Ketiga organisasi ini menyerukan kepada media, publik, dan aparat, untuk menjadikan aksi 19 Juni bukan hanya perlawanan terhadap eksekusi, tetapi panggilan untuk membongkar praktik mafia tanah yang diduga makin terstruktur dan membahayakan masyarakat sipil.

tvOnenews.com masih berupaya menghubungi pihak pengadilan dan aparat terkait untuk meminta konfirmasi lebih lanjut. (zaz/gol)