Satu Jam Pemadaman Listrik di Jakarta Diklaim Kurangi Emisi Karbon 54,21 Ton
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Pemadaman listrik pada aksi hemat energi di Jakarta pada Sabtu (14/6) diklaim mengurangi emosi karbon mencapai 54,21 ton.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, berdasarkan data dari PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) pemadaman lampu dari pukul 20.30 hingga 21.30 WIB itu mampu menghemat konsumsi listrik sebesar 67,76 MWh.
"Dari aksi pemadaman semalam berhasil menghemat biaya listrik sebesar Rp. 98.055.920 dan tercatat penurunan emisi karbon sebesar 54,21 ton CO2e," kata dia dalam keterangannya, Minggu (15/6).
Dari angka tersebut, lanjut Asep, menunjukan bahwa aksi hemat energi tersebut memberikan dampak nyata dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sekaligus menghemat biaya.
"Kami mengapresiasi partisipasi masyarakat yang telah mengambil bagian dari Aksi Hemat Energi kali ini. Sehingga kita semua memiliki kesadaran agar terus melaksanakan penghematan energi untuk mengatasi perubahan iklim," ujarnya.
Di sisi lain, ia menjelaskan, bahwa aksi pemadaman ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mensosialisasikan target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 30% pada tahun 2030.
"Aksi tersebut dilaksanakan berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pemadaman Lampu dalam rangka Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon," jelasnya.
Asep mengaku bahwa program itu akan terus dijalankan beberapa kali dalam setahun dengan harapan dapat mendorong warga Jakarta membiasakan perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari-hari.
"Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon dapat dilakukan oleh seluruh warga Jakarta dimulai dari rumah masing-masing," ucapnya.
Sekadar informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon.
Sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta dipadamkan dari pukul 20.30 WIB sampai 21.30 WIB, Sabtu (14/6).
Pemadaman tersebut dilakukan di beberapa jalan protokol dan arteri seperti Monumen Nasional (Monas), Patung Arjuna Wiwaha, Patung Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia (HI), Patung Pemuda, Patung Jenderal Sudirman, hingga Balaikota Provinsi DKI Jakarta. (aha/dpi)
Load more