Kadin Sambut Baik Misi Dagang Belanda yang Siapkan Investasi 300 Juta Dolar AS Dukung Program Pemerintah Indonesia
- tvOnenews.com/Luthfi Khairul Fikri
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menerima audiensi Duta Besar (Dubes) Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Marc Gerritsen, di The Convergence Indonesia Kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/6/2025).
Audiensi ini juga dihadiri oleh Ketua Komite Bilateral Kadin Indonesia untuk Belgia, Belanda dan Luxemburg Irwan Habsjah, serta Sekjen Komite Bilateral Kadin Indonesia untuk Belgia, Belanda dan Luxemburg Latif Gau.
Selama pertemuan ini, Kadin Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda siap bersinergi di tiga sektor strategis, yakni pengelolaan air, maritim, dan pangan bergizi.
Sinergi ini menjadi bagian dari misi ekonomi besar yang akan digelar di Indonesia pada Senin (16/6/2025) mendatang.
Marc Gerritsen mengaku, siap memboyong 120 perusahaan asal Belanda untuk menjalin kemitraan dengan pelaku industri di Indonesia.
“Air, maritim, dan produksi pangan merupakan keahlian pemerintahan Belanda dalam mengatasi ketiga isu tersebut. Indonesia ingin mengembangkan ekonomi di bidang tersebut dan dinilai sebagai ambisi yang baik,” ungkapnya.
Gerritsen juga mengapresiasi keterbukaan dan dukungan Kadin dalam misi besar ini.
Dia menilai kerja sama dengan Kadin sangat strategis untuk menjembatani kebutuhan pembangunan Indonesia dengan keunggulan sektor swasta Belanda.
“Dalam pertemuan ini kami membahas secara mendalam bagaimana (pemerintah dan pengusaha) Belanda dan Kadin bisa bekerja sama lebih erat. Fokus kami adalah pada hortikultura, air, dan kemaritiman, bidang-bidang di mana Belanda punya keahlian dan Indonesia punya ambisi besar,” terang Gerritsen.
Gerritsen menjelaskan, adanya dana investasi sebesar 300 juta dolar AS yang telah didedikasikan melalui lembaga Invest International Belanda untuk mendukung inisiatif-inisiatif investasi di Indonesia.
Dana tersebut ditujukan untuk membiayai proyek-proyek bisnis jangka panjang dan berkelanjutan di berbagai sektor prioritas.
“Kami akan melakukan yang terbaik dari pihak kedutaan untuk menghubungkan mitra-mitra dari kedua negara, guna mewujudkan tujuan pembangunan Indonesia,” imbuh Gerritsen.
Sementara itu, Anindya atau Anin mengaku sangat antusias dengan ada 120 perusahaan asal Belanda yang akan datang ke Indonesia dalam rangka misi dagang dan investasi.
"Misinya itu sangat serius. Mereka tidak hanya berfokus di Jakarta, 120 perusahaan ini akan dibagi-bagi, nanti ada (juga) yang ke Medan, Semarang, (dan) Makassar, tergantung dari topiknya," tegas Anin.
Dia juga tak memungkiri Belanda merupakan investor terbesar dari kawasan Uni Eropa di Indonesia dengan kontribusi sekitar 46% dari total investasi Eropa.
"Jadi, itu besar sekali. Jadi, bukan (semata-mata) hanya karena hubungan yang baik, tapi secara ekonomi sangat signifikan," ungkapnya.
Selain sektor-sektor prioritas, pertemuan ini juga membahas program-program sosial seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), penyediaan rumah terjangkau, serta potensi kerja sama dalam penyediaan tenaga kerja migran, termasuk pelaut dan tenaga kerja di bidang kesehatan.
"Targetnya bagaimana bisa menemukan mitra bukan saja hanya mitra dagang, tapi mitra investasi. Mereka (Belanda) juga punya namanya Invest International. (Ada sekitar) 300 juta dolar AS yang ingin difokuskan kepada Indonesia untuk memulai suatu bisnis-bisnis yang bisa jangka panjang. Jadi, kelihatannya sangat konkret dari pemerintahnya," tandas dia.(lkf)
Load more