Terima Laporan Pertambangan Nikel di Raja Ampat Timbulkan Pencemaran-Kerusakan, Men Lingkungan Hidup Terjunkan Tim
- Taufik Hidayat/tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan telah menerima laporan masyarakat mengenai adanya kegiatan pertambangan nikel di Raja Ampat yang terindikasi menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Hal ini dinyatakan dirinya dalam konferensi pers hasil peninjauan lapangan tambang nikel di Raja Ampat, di Hotel Pullman Jakarta Pusat, pada Minggu (8/6/2025).
“Jadi dari laporan ini kemudian yang mengharuskan kita semua untuk mencermati sebagaimana sistem yang sudah terbangun, ada laporan-laporan yang harus kita tindak lanjuti dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan oleh semua pemangku kepentingan, pemangku usaha, sehingga ini menjadi salah satu hal yang menjadi atensi kami,” kata Hanif.
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Lebih lanjut Hanif menyebutkan bahwa, pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan pada tanggal 26 sampai 31 Mei 2025 pada 4 lokasi, yaitu PT GN, PT ASP, PT KSM, dan PT MRP.
Kemudian ditemukan kegiatan pertambangan yang menyebabkan potensi terjadinya pencemaran, kerusakan lingkungan hidup dan landscape serta terganggunya Mega Biodiversity Raja Ampat.
“Bahwa dari laporan itu memang terjadi potensi, terjadinya pencemaran kerusakan lingkungan hidup dan landscape yang terganggunya Biodiversity di Raja Ampat,” jelas Hanif.
Selanjutnya, atas temuan ini tindak lanjut dari Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH telah melakukan kajian terhadap KLHS tahun 2021 dan Perda Tata Ruang Provinsi Papua Barat Nomor 3 Tahun 2022 serta Persetujuan Lingkungan.
Selain itu melakukan pengawasan langsung terhadap aktivitas perusahaan pertambangan PT GN, PT ASP, PT KSM dan PT MRP.
“Kami mungkin beberapa hari lagi akan ke sana, karena memang ada kegiatan lain yang harus kami tangani, terutama di Jakarta dengan kualitas udaranya yang kami agak prihatin, sehingga beberapa hal akan kami tangani dulu di Jakarta, kemudian kami akan ke sana dalam waktu yang sangat segera,” jelas Hanif. (ars/muu)
Load more